Blog ini berisi Khotbah dan Renungan Kristen yang dapat menolong saudara-saudara dalam mempersiapkan diri saat memimpin ibadah persekutuan. Baik ibadah jemaat maupun unsur-unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Bahan ini semoga dapat menolong dan menjadi referensi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita semua....

Renungan Dan Khotbah

Pengakuan atau Penyangkalan - Matius 26:30-35

(Dokumentasi Pelayanan Jemaat GKI Maranatha Malompo)

PETRUS AKAN MENYANGKAL YESUS

Bacaan : Matius 26:30-35

Tema : "Pengakuan atau Penyangkalan"

Pengantar

Pengakuan, percaya dan menerima Yesus dalam diri dan hidup kita tidak selamanya membawa kepada kebahagiaan atau terhindar dari kesulitan, pergumulan, penderitaan bahkan kesusahan, yang menyebabkan penyangkalan terhadap Iman kepada Yesus bisa terjadi karena kekuatiran dan ketakutan dalam situasi tertentu.

Penjelasan Teks
Sesudah makan Paskah pada Perjamuan maalam, dalam perjalanan ke bukit Zaitun, Injil Matius menerangkan bahwa Yesus menyampaikan tigal hal yang akan terjadi pada saat di taman Getzemani dan proses pengadilan.
Pertama : Iman para murid akan tergoncang karena Yesus, bahkan mereka akan meninggalkan-Nya.
Kedua    : Petrus akan menyangkal Yesus.
Ketiga    : Tetapi sesudah kebangkitan Yesus akan berjumpa dengan para murid di Galilea.
Nyanyian puji – pujian sesudah perjamuan malam adalah bagian kedua dari “Hallel” (=Haleluyah dari Mazmur 115; 118). Sementara Iman para murid tergoncang dan meninggalkan Yesus, tidak berarti bahwa Yesus sendirian tetapi Allah akan mengontrol segala sesuatu yang akan terjadi.

Petrus yang sering tampil sebagai pemimpin diantara para murid itu dengan penuh kesombongan ia membuat pernyataan bahwa mereka yang lain boleh tergoncang, tetapai “aku sekali – kali tidak”. Petrus adalah yang pertama mengakui bahwa “Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup”(Mat.16:16) dan Petrus pula yang pertama akan menyangkal Yesus. Memang Petrus adalah orang yang berani dan percaya diri, tetapi Yesus mengingatkannya bahwa situasi dan kondisi akan merubah keberaniannya menjadi ketakutan dan percaya diri akan berubah menjadi tidak percaya diri (nyali pece). Sebab itu Yesus mengingatkannya dengan berkata: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali” (ay.34). Petrus memang mengenal siapa dirinya tetapi dia tidak memahami kelemahannya, sementara dia tidak sadar bahwa Yesus lebih mengenal dirinya dengan keberanian dan percaya dirinya tetapi juga jiwa penakutnya.Dari keberanian dan percaya diri mendorong Petrus untuk masih menentang Yesus dengan berkata: “Sekalipun aku harus mati bersama – sama Engkau, aku tak akan menyangkal Engkau”, dan murid –murid yang ikut – ikutan juga mengatakan hal yang sama dengan Petrus.

Jemaat, kita harus sadar bahwa sekalipun kita mengenal diri kita, mengedepankan keberanian dan percaya diri dalam hal mengikut Yesus, tetapi sering kita tidak tahu kelemahan yang menyebabkan pada saat tertentu kita bisa menyangkal Yesus dan meninggalkan-Nya karena takut atau tidak mau repot, tidak mau susah ... dlsb. Hari ini saat ini kita bisa katakan saya tetap setia bersama Yesus walaupun harus menderita, tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa jam kemudian atau hari besok. Firman Tuhan berkata: “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu” (Amsal 27 : 1).

Penerapan
Menjadi Kristen dan sebagai pengikut Yesus sudah lama, setia beribadah mendengarkan Firman Tuhan bukan jaminan bahwa seseorang sudah setia dan akan tetap setia pada Tuhan, karena perkataan sebagai pengakuan dan janji sering tidak sesuai dengan kenyataan (perbuatan). Karen itu Firman Tuhan mengajak:
1) Jangan percaya diri dan berani membuat kita menjadi tinggi hati dan sombong. Percaya diri baik, tetapi kalau berlebihan kita akan merasa diri paling hebat, kuat, sehingga tidak membutuhkan orang lain, terlebih lagi tidak membutuhkan pertolongan Tuhan.
2) Tiga setenga tahun bersama Yesus tidak menjadi jaminan Petrus sehati dan sepikir dengan Yesus. Walaupun kita setia dalam beribadah tetapi kadang tidak setia melakukan Firman dan Hukum Tuhan bahkan hidup menurut kehendak-Nya.
3) Di Minggu Sengsara VII ini; mari kita maknai pengorbanan Yesus dalam hidup ini dengan melukan kehendak-Nya. Hari ini penuh rahasia, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, sebab itu supaya Iman kita tidak goncang; serahkanlah hidupmu pada Tuhan dan terus minta pertolongan dari-Nya. Amin

Semoga Khotbah Ini Menjadi Berkat :)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Khotbah & Renungan

Roma 12 : 1 - 8 "Persembahan Yang Benar"

 "Kesehatian Dalam Persembahan Tubuh & Karunia Pelayanan" Bacaan : Roma 12 : 1 - 8                                            ...

Postingan Terbaru