Blog ini berisi Khotbah dan Renungan Kristen yang dapat menolong saudara-saudara dalam mempersiapkan diri saat memimpin ibadah persekutuan. Baik ibadah jemaat maupun unsur-unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Bahan ini semoga dapat menolong dan menjadi referensi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita semua....

Renungan Dan Khotbah

Penetapan Perjamuan Malam - Lukas 22:14-23

PENETAPAN PERJAMUAN MALAM

Bacaan : Lukas 22:14-23

Tema : Ciri-ciri Menjadi Murid Tuhan (Bagian I)

 

Bapak, Ibu Saudara-saudari, Jemaat yang diberkati Tuhan...

Kita tiba pada bagian yang sangat penting dalam persiapan untuk masuk ke dalam sengsara Kristus, yaitu di dalam percakapan ketika perjamuan malam. Apa yang dicertakan disini adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan gereja, karena disini kita membaca Tuhan Yesus menetapkan apa yang harus dilakukan oleh pengikut-pengikut-Nya dan Gereja sepanjang zaman. Sebab apa yang Tuhan mau para murid jalankan juga adalah sesuatu yang Tuhan mau kita jalankan pada saat ini.

Yesus sendiri mengungkapkan kerinduanNya untuk makan Paskah bersama murid-muridNya, sebelum penderitaanNya ( Penderitaan yang dimaksud adalah rangkaian penderitaan yang akan dialami Yesus, penangkapanNya, kekejaman yag dilakukan terhadap Dia, penyalibanNya, hingga kematianNya). Sebab ini adalah perjamuan makan terakhir  Yesus bersama mereka, sampai waktu nanti di masa yang akan datang. Pada waktu Kerajaan Allah itu terwujud sepenuhnya. Kita melihat kasihNya kepada murid-muridNya; Ia ingin makan Paskah bersama mereka, agar Ia dan murid-muridNya dapat memiliki sedikit waktu bersama, dan tidak ada orang lain selain itu, untuk percakapan pribadi, yang tidak dapat mereka lakukan di Yerusalem kecuali pada kesempatan ini. Kini ia hendak meninggalkan mereka, namun ia sangat berkeinginan untuk makan paskah ini bersama mereka sebelum ia menderita, menjelang saat-saat terakhirNya. Bahwa dalam momen kebersamaan melalui jamuan makan ini Ia menetapkan tentang apa yang harus dilakukan oleh murid-muridNya.

Itulah mengapa pada bacaan diminggu lalu disebutkan bahwa Para murid sedang mempersiapkan perjamuan Paskah bagi mereka untuk memperingati Paskah dari Perjanjian Lama. Namun, Yesus sedang mempersiapkan Paskah yang berbeda; Paskah yang jauh lebih baik.  Saat Yesus mengangkat roti dan cawan sebagai ucapan syukur, Dia menambahkan makna baru pada ritual kuno ini. Lukas 22 mencatat bahwa Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk merayakan Paskah "untuk mengenang Aku". Yesus mengambil sebuah simbol lama dan mengisinya dengan makna baru. Makna perkataan dan tindakan Yesus berakar pada perintah-Nya untuk mengingat. Sebagai murid masa kini, kita merayakan Perjamuan Tuhan untuk mengenang Kristus.


Perbuatlah  ini menjadi peringatan untuk Aku. Apa itu peringatan ?  “Peringatan menandai yang istimewa dari yang biasa, atau yang luar biasa, dari keseharian. Tindakan peringatan, adalah tentang mengingat atau berkomitmen pada ingatan, peristiwa, perkembangan dan orang-orang dari masa lalu. Saat kita memperingati hari jadi atau gerakan sejarah atau budaya penting lainnya, kita memberikan makna pada suatu peristiwa, kejadian, atau kehidupan individu atau kelompok yang kita anggap penting bagi siapa kita sebagai masyarakat”. (Dikutip dari creative centenaries)


Dengan ucapan ini Yesus menginginkan agar pengikut-pengikutNya tetap terus merayakan Paskah seperti yang dilakukan Yesus, agar pengikut-pengikutNya tetap mengingat ajaran, perbuatan, serta pengorbanan Yesus untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa melalui kematianNya. Mengingat dengan rasa syukur, pengorbanan, keselamatan yang telah Ia berikan. Di tengah-tengah perjamuan Paskah mereka, Yesus memberikan pengumuman yang mengejutkan. Dia mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa salah satu dari mereka – dua belas orang yang telah hidup dan mendengar serta belajar dari Yesus selama tiga tahun – akan mengkhianati –Nya.

Penerapan :
Sebelumya dalam PL, bangsa Israel diperintahkan merayakan paskah untuk mengingat kembali perbuatan Allah yang menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir Kel. 12:1-30. Paskah juga memiliki makna penting bagi para pengikut Kristus, karena Paskah selalu merujuk kepada Karya Penebusan Sang Mesias di atas Kayu Salib. Di momen paskah itulah, pada malam sebelum penyaliban Yesus menetapkan cara bagi kita untuk mengingat diriNya (Luk.22:19).
Setiap kali kita berkumpul di meja perjamuan Tuhan untuk mengadakan Perjamuan Kudus,kita mengingat bahwa Kristus telah menyelamatkan kita dari perbudakan dosa. Kiranya kasih Yesus yang menyelamatkan itu, terus mengingatkan kita bahwa  SalibNya sangat berharga untuk dikenang bersama-sama. Amin

Semoga Menjadi Berkat Bagi Kita Semua :)


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Khotbah & Renungan

Roma 12 : 1 - 8 "Persembahan Yang Benar"

 "Kesehatian Dalam Persembahan Tubuh & Karunia Pelayanan" Bacaan : Roma 12 : 1 - 8                                            ...

Postingan Terbaru