Blog ini berisi Khotbah dan Renungan Kristen yang dapat menolong saudara-saudara dalam mempersiapkan diri saat memimpin ibadah persekutuan. Baik ibadah jemaat maupun unsur-unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Bahan ini semoga dapat menolong dan menjadi referensi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita semua....

Renungan Dan Khotbah

  • Kumpulan Khotbah Dan Renungan

    Blog ini menolong kalian sobat Inspirasi Kristen Dalam Mempersiapkan Bahan Khotbah dan juga Renungan serta berbagai Kreatifitas dan Games menarik yang dapat dipakai dalam setiap pelayanan

Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Renungan. Tampilkan semua postingan

Perintah Tuhan Kepada Yosua Untuk Merebut Tanah Kanaan - Yosua 1:1-18

KETEGUHAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN

Bahan Bacaan : Yosua 1:1-18



(Dokumentasi Rapat Triwulan Klasis GKI Nabire 29 Agustus 2023)

 

Pengatar

Bapak, ibu Persekutuan Jemaat yang diberkati Tuhan…
Berbicara tentang tantangan…
Dalam perjalanan kehidupan kita, seringkali kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan. Baik tantangan yang berasal dari diri kita sendiri karena suatu keadaan yang kita alami, tantangan dari keluarga dalam kehidupan rumah tangga, dalam dunia kerja antara kita dengan pimpinan atau dengan sesama rekan kerja, atau juga dalam lingkup persekutuan dan pelayanan bergereja. Tantangan-tantangan itu yang kita tahu seperti apa bapa/ibu ?
Kesulitan finansial/ekonomi sebab inflansi yang terus terjadi mengakibatkan semakin hari harga barang dan kebutuhan semakin mahal; perubahan zaman dengan segala perkembangannya seperti ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang sudah merasuk dalam segala rana kehidupan menyebabkan ketergantungan sampai menguasai segala bidang hidup kita, menjadikan manusia pecandu media sosial dan tidak bisa mengontrol diri; kejahatan, ketidakadilan, kekerasan, korupsi/pencucian uang, perselingkuhan & perzinahan serta perceraian, pergaulan bebas, pesta pora dan kemabukan, gereja yang kian waktu berjalan semakin berkurang dan hampir-hampir kosong dst ….. 

Tidak ada orang yang bisa menghindar dari semua tantangan ini, mau kita ke ujung dunia manapun tantangan itu pasti kita temui. Semua hal-hal tadi dapat menjadi pemicu dan menyebabkan kemudian dalam diri, kita merasa putus asa, kecewa, tidak ada rasa damai, kegelisahan, gentar tapi juga rasa takut. Demikian pula kita melihat baik Yosua dan bangsa Israel, ada dalam sebuah tantangan yang harus mereka hadapi, tantangan kini ada dihadapan mereka.

Teks

Bagian pasal 1 dari kitab ini dimulai dengan kalimat “sesudah Musa hamba TUHAN itu mati”. Kita tahu seperti pembacaan kita diminggu lalu bahwa Musa yang sudah 120 tahun tidak dapat giat lagi untuk memimpin bangsa itu tapi juga Allah sendiri telah menyampaikan bahwa Ia tidak akan menyebrang kesana tetapi hanya dapat melihat negeri itu dari kejahuan saja (Ul.34:4). Kita belajar tentang sebuah suksesi, tentang sebuah pengkaderan, dimana tongkat estafet kepemimpinan itu harus diserahkan dari Musa kepada orang yang telah pilih oleh Allah yaitu Yosua. Kita lihat yhaa, khusus bagian ini, bahwa ketika Tuhan Allah mempunyai pekerjaan besar yang harus diselesaikan, Ia sendiri yang akan menyediakan orang-orang pilihanNya agar pekerjaan dan karya Allah atas umatNya itu terus berjalan sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan. Kini setelah kematian Musa, Yosua-lah  yang berdiri untuk memimpin bangsa itu. Dari ayat 1 – 18 saya membaginya menjadi 4 bagian untuk menolong kita agar dapat memahami keseluruhan bacaan ini :

1. Ayat 1 – 9 Yosua menerima perintah dan janji Allah

Tuhan Allah memberikan perintah kepadaYosua, bersiaplah sekarang, sebrangilah sungai Yordan, ke negeri yang Kuberikan kepada mereka. Kita melihat bahwa janji Allah kepada bangsa Israel untuk menduduki tanah perjanjian akan segera tergenapi. Bahkan dalam perintah diawal ayat 2, kita melihat sebuah tantangan bagi Yosua. Membawa bangsa itu memasuki tanah kanaan dengan menyebrangi sungai Yordan. Sungai yang mengalir sekitar kurang lebih 60 mil antara danau Galilea hingga laut mati. Tidak ada lewat jalan lain. Perintah itu jelas bahwa mereka harus menyebrangi sungai Yordan untuk dapat sampai ke tanah Kanan. Dan perintah itu kemudian diikuti dengan janji penyertaan Tuhan.  Setiap tempat yang diinjak diberikan Tuhan kepadanya dan bangsa Israel sebagaimana janji Tuhan Allah. Dari padang gurun, Gunung Libanon, sampai ke Sungai Efrat, seluruh daerah orang Het sampai ke Laut Besar. Bangsa itu belum menyebrang kesana, mereka belum memasuki tanah Kanan tetapi Allah telah menyampaikan yakni setiap tempat yang akan menjadi milik kepunyaan bangsa itu, yang diberikan oleh Allah sendiri. Sebab seperti Allah menyertai Musa, Ia juga akan menyertai Yosua. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan dengan baik oleh Yosua dalam tugasnya berkenan dengan tantangan yang akan dihadapi bersama dengan bangsa itu :

•    Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Sebab engkau akan pimpin bangsa ini. Tugas ini bukan tugas yang enteng dan ringan. Bukan sekedar bawa mereka pergi Kanaan. Yosua akan pimpin bangsa yang besar yang jumlahnya tidak sedikit. Kita atur orang dengan jumlah 200-300 saja terkadang sulit. Apalagi ini atur satu bangsa yang begitu banyak jumlahnya. Walaupun memang mereka yang akan masuk tanah Kanaan ini genarasi baru tetapi karakter mereka tidak jauh berbeda dengan generasi yang sebelumnya, tidak jauh berbeda dengan mereka yang dihukum Allah di padang gurun karena kedegilan hati mereka. Tetapi juga penduduk yang ada di Kanaan pada saat itu orang Het, orang Yebusi, orang Amori, orang Hewi dan orang Girgasi, bahkan orang Kanaan sendiri Alkitab katakan tinggi besar seperti raksasa bahkan kotanya sendiri yang memiliki banteng dan kubu pertahanan dengan tembok-tembok. Kalau kita lihat kalimat ‘kuatkan dan teguhkanlah hatimu” ini diulang beberapa kali dalam bagian ini. Itu berarti menjadi penegasan untuk sesuatu yang penting. Mengapa Tuhan Allah tidak mengatakan kepada Yosua, kuatkan Fisikmu, tenagamu, kekuatanmu tapi Tuhan katakan kuatkan dan teguhkanlah hatimu ? Sebab bukan mereka yang nanti berperang untuk mengalahkan bangsa itu, melainkan Allah. Sebab Allah yang akan menyebrang di depan mereka dan memusnahkan bangsa-bangsa itu sehingga bangsa Israel dapat memiliki negeri itu (Bacaan kita minggu lalu Ul.31:3). Makanya yang Tuhan Allah minta adalah kuatkan dan teguhkanlah hati untuk tetap percaya dan berpengharapan hanya kepadaNya.

•    Dengan bertindak hati-hati sesuai sesuai dengan hukum yang telah mereka terima

•    Tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri

•    Selalu memperkatakan dan merenungkannya

Supaya kemudian perjalananmu berhasil dan engkau akan beruntung.(bdk. Im.26; Maz. 1). Yosua harus menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman dan penuntun, tidak memimpin dan bertindak mengikuti pikiran dan kemauannya, karena tanggung-jawab yang diemban itu datang dari Tuhan, maka Tuhan akan menyertainya memberi kekuatan dan kemenangan.

2.    Ay. 10-11 Perintah Yosua kepada para pengatur pasukan bangsa Israel

Perhatikan disini apa yang disampaikan oleh Yosua kepada para pengatur pasukan. Pergi ke seluruh perkemahan dan sampaikan kepada bangsa itu menyiapkan bekal sebab dalam 3 hari mereka akan menyebrang.Perintah Yosua bukan kemudian sebuah perintah untuk menyusun strategi militer dalam perlawanan terhadap orang-orang Kanaan untuk beperang. Dia memberi petunjuk kepada mereka untuk menyiapkan bekal; untuk menyiapkan makanan serta petunjuk sebab dalam 3 hari mereka akan menyebrang ke negeri yang diberikan Allah kepada mereka. Dia hanya menyuruh mereka melakukan persiapan untuk perjalanan memasuki nnegeri yang Tuhan Allah berikan kepada mereka.

3.    Ay. 12 -15 Kesepakatan bersama Orang Ruben, Gad & Stengah Suku Manasye

Persetujuan dengan orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah bahwa orang laki-laki mereka akan berperang bersamanya, sementara para perempuan dan anak-anak tinggal di tanah mereka di sebelah timur sungai Yordan. Dua stengah suku yang meminta dan menerima warisannya di sebelah timur sungai Yordan tidak melupakan janji yang telah mereka ucapkan sebelumnya kepada Musa. Mereka siap menyebrangi sungai Yordan dan membantu sesama bangsa Israel menaklukan wilayah barat (bdk. Bil. 32:1-33).

4.    Ay 16 – 18 Komitmen Ketaatan Pada Yosua

Respon bangsa itu dengan sebuah komitmen. Mereka menjanjikan kepada Yosus ketaatan (Ay.16). Semua yang engkau perintahkan kepada kami akan kami lakukan dengan senang hati, tanpa bersungut-sungut, tanpa berselisih dan kemanapun engkau mengirim kami bahkan kendatipun berbahaya kami akan pergi. Mereka berdoa agar penyertaan Allah ada bersama-sama dengan Yosua.

 Penerapan

1. Kuatkan & Teguhkan Hati

Apakah arti dari kuatkanlah hatimu? Kuatkanlah hati sinonim dengan bernai, tidak takut. sedangkan teguh berarti kuat/tetap/tidak goyah/tidak mudah terpengaruhi atau diombang-ambingkan. Kita perlu yang yang namanya menguatkan dan meneguhkan hati kita tetap percaya dan berpengharapan, mengandalkan Tuhan terlebih khusus ketika kita mengahadapi berbagai tantangan dan ada pada situasi sukar sulit dan berat, saat kita sedang mengalami sakit berat dan tidak sembuh-sembuh. kita perlu menguatkan hati, kalau kondisi keuanganmu sedang krisis dan penagih hutang terus menerormu. kita perlu menguatkan hati pada saat sedang mengalami masalah-masalah atau sedang tertekan karena persoalan rumah tangga dengan pasangan hidup kita, kita perlu menguatkan hati ditengah-tengah pergaulan anak-anak kita yang mungkin semakin tidak bisa di atur dan di control, atau juga mungkin sulitnya mencari pekerjaan dst…. Bagian ini kemudian membutuhkan hati yang teguh dan kuat untuk tetap percaya kepada Tuhan. Mengapa ? karena bisa saja ketika bagian-bagian yang saya sebutkan tadi kita alami, maka tentu akan membuat kita mudah khawatir dan bimbang, putus asa bahkan mungkin mempertanyakan kuasa Tuhan dan hidup kita.

Perintah untuk menguatkan hati datang kepada Yosua, kuat dan teguh, bertindak hati-hati dan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Inilah yang harus diperhatikan tetapi juga harus dilakukan oleh Yosua. Inilah yang sebenarnya menjadi fokus utama bagi Yosua, bagian yang harus dikerjakan olehNya.Sebab penyertaan Tuhan itu ada,ay. 5 seperti bagaimana Tuhan menyertai Musa demikianlah Ia akan menyertai Yosua hambaNya itu. Supaya perjalananNya akan berhasil dan ia akan beruntung.Bagian ini kamudian mengingatkan kita perkataan Yesus dalam pengajarannya dari Injil Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya itu akan ditambahkanNya kepadaMU” Itulah Firman Tuhan, asalkan engkau taat dan setia melakukan kehendakKu, asalkan engkau tidak menyimpang ke kanan dan kek kiri, asalkan engkau mencari Aku dalam hidupMu. Maka engkau akan berhasil dan beruntung dalam pekerjaanmu, Karirmu pendidikanmu, keluargamu, rumah tanggamu, usahamu, pelayananmu, cita-citamu, dan seterusnya. Sebab Aku ini, Tuhan menyertai engkau dan tidak akan membiarkan Engkau Kalau tahun sebelumnya Tuhan menjadi nomor sekian setelah pekerjaan kita, setelah kesibukan kita. Kalau tahun sebelumnya pekerjaan pelayanan bukan lagi menjadi bagian penting bagi kita, kalau tahun sebelumnya begitu banyak alasan kita berikan untuk menolak pekerjaan pelayanan dan persekutuan. Ingalah Firman Tuhan hari ini.

2. Jangan Lupa Tuhan

Karna nasihat berikutnya adalah kalau mau berhasil jangan lupaTuhan, jangan habiskan waktu untuk kesibukan tugasmu sampai Tuhan dan Firman-Nya diabaikan. Ingat Tuhan berarti ingat Firman-Nya dan berpegang pada petunjuk-petunjuk-Nya. Artinya, jangan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri dan kemampuan tehnis yang dimiliki. Andalkan Tuhan dan Kuasa-Nya yang tak terbatas itu kalau ingin berhasil dalam pelaksanaan tugasmu dan beruntung, ini petunjuk Tuhan yang jelas kepada Yosua. Sebab kesibukan mengurus tugas itu juga akan menguras waktu dan itu yang membuat orang bisa melupakan Tuhan dalam hidupnya.  Disinilah peringatan Tuhan dari awal sangat penting bagi kita, agar tetap ingat akan Tuhan, dekat dengan Firman-Nya dan ber-Ibadah kepada-Nya, melayani-Nya, ada dalam persektuan denganNya.

3. Tuhan Selalu Menyertai

Janji Allah yang mendasar kepada Yosua -- "Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" -- juga merupakan komitmen Allah kepada semua orang percaya di dalam pergumulan iman mereka (Mat 28:20; Ibr 13:5-6; bd. Ul 31:6;). Karena tugas ini harus dilihat sebagai amanat Tuhan, maka Tuhan juga yang menjamin untuk menyertai. Karena penyertaan Tuhan itulah maka Yosua diminta untuk tidak takut, jangan kecut dan tawar hati. Ini peringatan penting yang menguatkan dan menopang setiap pelaksanaan tugas yang besar dan berat, dan dengan demikian memiliki kepastian dan keteguhan hati untuk menjalani tugas yang mulia.  Tetapi jaminan penyertaan Tuhan itu kekuatan bagi kita. Jaminan penyertaan Tuhan itu juga kekuatan yang mampu memampukan kita untuk berjalan dalam seluruh kehidupan serta pelayanan kita di tahun ini, Ia tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendiri, karena Dialah Immanuel, Allah yang selalu menyertai kita. Atas dasar keyakinan inilah, maka kita menjalani tahun ini dengan penuh sukacita. Amin 


Semoga Menjadi Berkat :)

 

Share:

Yesus Di Urapi - Matius 26:6-13 (Perayaan HUT Persekutuan Ibu Sara Klasis GKI Nabire)

BERKAT DARI PERJUMPAAN DENGAN YESUS 

Bahan Bacaan : Matius 26:6-13

(Persembahan Pujian Persekutan Ibu Sara Klasis GKI Nabire)

Bapak, Ibu, Saudara.i yang dikasihi di  dalam Tuhan kita Yesus Kristus…

Patut kita naikan syukur pada Tuhan, betapa Tuhan begitu baik. Ia mengantar,  menyertai kita hingga pertengahan tahun ini dan kita sudah ada dibulan yang keenam. Dalam semua aktifitas kita dan semua yang kita jalani baik di rumah, di kantor, dalam usaha, dalam semua hal yang kita lakukan, kita ada sampai saat ini bukan karena kita kuat tapi ada rencana Tuhan dan kuasa Tuhan yang selalu menyertai anak-anakNya. Termasuk juga Tuhan mengantar dan menyertai Persekutuan Ibu-Ibu Sara GKI di Tanah Papua 48 Tahun perjalanan persekutuan ini. Mengawalinya mari kita memberikan ucapan selamat disamping kiri kanan kita pertanda, kita semua boleh bersyukur hari ini Tuhan boleh menambahkan usia dalam persekutuan kita.

Kita tahu bersama Injil Matius menyampaikan kepada kita bahwa Yesus adalah Raja, Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah dan melalui Yesus itulah Allah menepati apa yang dijanjikanNya di dalam kita Perjanjian Lama. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun kabar baik atau Injil Kerajaan Allah itu bukan hanya untuk orang-orang Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia. Supaya semua orang dapat mendengarkan berita tentang kabar sukacita itu. Injil Matius telah menyampaikan bahwa peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus itu merupakan inti pemberitaan dari kempat Injil atau yang disebut sinoptik. Sebab ada kesamaan dalam memberitakan cerita yang sama. Secara khusus dalam pembacaan kita saat ini Matius 26:6-13. Ini menceritakan tentaang hal pengurapan yang dilakukan oleh seorang perempuan terhadap Yesus. Siapa dia  ? dia adalah Maria dari desa Betania, saudaranya bernama Lazaurus yang mati dan dibangkitkan oleh Yesus, tetapi juga bersama saudara perempuannya yaitu Marta. Ketiga saudara itu adalah murid-murid Yesus dan mereka memang sangat mengasihi Yesus, dan tidak bisa membalas semua yang dilakukan Yesus kepada saudara mereka Lazarus ketika Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah mati kurang lebih empat hari. Mereka percaya dan karena keyakinan mereka bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat, sehingga benar-benar ketiga saudara itu sangat mengasihi Yesus dalam kehidupan mereka.

Bapak, Ibu yang terkasih di dalam Tuhan...

Dalam bagian pembacaan ini, Yesus bersama murid-muridNya berada di Betania, dirumah Simon si kusta dan Simon ini juga adalah murid yang telah disembuhkan dari sakit kusta dan mengalami sukacita ketika dia berjumpa dengan Yesus, serta membuka pintu rumahnya untuk menjamu makan bersama Yesus dan murid-muridNya. Tetapi tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang membawa sebotol minyak wangi dan menuangkan minyak wangi tersebut ke atas kepala Yesus. Dengan kesungguhan hatinya dia melakukan pengurapan tersebut dengan kasih. Tidak  ada maksud apa-apa, tetapi dengan kasihnya, dengan kerinduannya, dengan rasa cintanya kepada Yesus karena Dia percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat baginya, berkenan dengan apa yang pernah Ia alami, bahwa Yesus pernah berkunjung kepada mereka dan mujizat kebangkitan yang dilakukan Yesus terhadap saudaranya Lazarus. Lalu Yudas mewakili teman-temannya dan berkata, apa  gunanya semua ini diboroskan. Bukankah minyak tersebut dapat dijual dengan harga yang mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin. Namun itulah yang dapat dilakukan perempuan itu karena yang ia ketahui betapa besar kasih Yesus bagi dia dan semua orang percaya yang dipilih oleh Bapa di Sorga. Maka ia pun mempersiapkan hal yang paling baik, yang dapat ia lakukan untuk Yesus dalam mempersiapkan kematianNya (bdk. Yoh.12). Ini berarti bahwa Maria telah mengetahui makna perkataan Yesus, yang mengatakan bahwa diri-Nya akan dibunuh di Yerusalem. Karena dua hari kemudian akan di  rayakan Paskah, dan ia melakukan semua itu tepat pada waktunya. Maria membeli minyak narwastu yang sangat mahal, harganya sekitar 300 dinar dan dalam kurs rupiah kurang lebih 30juta. Ini adalah jenis minyak wangi yang sangat mahal, yang hanya di pakai oleh kalangan orang-orang tertentu saja, para raja, para imam, kalangan kelas atas. Dan ia berusaha, kepekaan hatinya untuk mempersiapkan dari apa yang ada padanya kendati ia harus menabung dengan jumlah minyak wangi seharga 300 dinar. Ia ingin memberikan yang terbaik dalam pelayanannya kepada Yesus. Pada bagian ayatnya yang kesepuluh, Yesus paham dan mengetahui arah pikiran murid-murid dan mencoba menenangkan sedikit suasana gaduh yang terjadi serta berkata “mengapa kalian meresahkan perempuan ini ? Tidak tahukah kamu, bahwa ia melakukan sesuatu yang baik dan terpuji untuk-Ku. dan Yesus melajutkan perkataanNya “Orang-orang miskin selalu ada diantara kalian, tetapi aku tidak akan selalu bersama-sama dengan kalian, lagipula dengan menuangkan minyak wangi tersebut ke atas kepala-Ku, ia telah mempersiapakan Aku untuk penguburanKu dan diseluruh dunia di mana kabar baik ini disampaikan, perbuatan perempuan ini  akan diceritakan juga sebagai kenangan bagiNya.

Penerapan

Apa yang hendak  kita pelajari dari kisah ini Bapak, Ibu..... :

1. Perbuatan kasih yang dilakukan seorang  perempuan yang meminyaki kepala Yesus dilakukan dengan penuh kasih dan lemah lembut. Dia sangat menghormati Tuhan Yesus, dengan tidak memperhitungkan berapa besar biaya minya tersebut. Secara diam-diam dia juga mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang memberikan keselamtan kepadanya (1 Samuel 10:1) dan ia melakukan sesuatu yang bernilai sebagai penyembahan dan penyerahan dirinya yang sungguh-sungguh kepada Yesus.

2. Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk melakukan dan memperlihatkan kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah dalam perbuatan kita bagi orang-orang yang lemah, yang perlu di tolong, sebagaimana dalam kitab Injil Matius 5:19 berkata Begitu juga terangmu hendaklah bersinar di hadapan orang supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik lalu  memuliakan Allah Bapa di Sorga".

3. Di usia 48 Tahun Persekutuan Ibu-Ibu Sara GKI di Tanah Papua, kiranya semakin memancarkan terang kasih Allah dan terus berperan dalam tanggung jawab melalui kehidupan keluarga. Menjadi seorang ibu yang baik bagi suami dan anak-anak tetapi juga menyatakan kasih bersama kawan-kawan sekerja dalam persekutuan, dalam organisasi-organisasi masyarakat dimana saja kita berada. Kita menjadi wanita-wanita yang kuat, wanita-wanita yang hebat dalam menghadapi badai hidup, dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup yang tidak sedikit, kita juga menjadi wanita yang bijakasana dalam mengambil segala keputusan. Semoga kita menjadi wanita-wanita yang terus diberkati oleh Tuhan yang punya persekutan ini. Seperti lima perempuan hebat yang dicatat oleh Alkitab yaitu Miryam, Deborah, Ester, Lidia, dan Priskila. Mereka wanita-wanita hebat yang telah berjuaang bukan untuk kepentingan diri mereka sendiri, tetapi untuk kepentingan bangsa mereka yaitu bangsa Israel. Supaya semua orang memiliki dan mengenal Yesus dan mendapatkan keselamatan dari Tuhan. Dengan demikian berkat dari menjumpai Yesus yang dialami oleh Maria dari Betania itu juga menjadi bagian bagi kita sekalian. Terang dan kasih Tuhan tetap bersinar dalam kehidupan kita sebagai Ibu-Ibu Sara. Mampu melakukan terang, cahaya Tuhan itu bersinar, dirumah, dimana saja kita berada. Nyatakan, terangilah sekelilingmu, sehingga orang lain melihat terang itu dan memuliakan Tuhan. Amin

(Dikhotbahkan oleh : Pdt. Sandie Ishack, S.Si Theo - Dalam Ibadah Syukur HUT Ke-48 Tahun Persekutuan Ibu Sara GKI di Tanah Papua di Jemaat GKI Sola Gratia Tapioka)

 

(Sambutan Ketua Klasis GKI Nabire - Pdt. Decky NK Maker, S.Si Theo)


(Ucapan Terima Kasih dari Ketua Badan Pelayan Persekutan Ibu Sara Klasis GKI Nabire)

 

Share:

Mendidik Anak-anak Di Dalam Tuhan - Ulangan 6:1-9

KASIH KEPADA ALLAH ADALAH PERINTAH YANG UTAMA

Bacaan : Ulangan 6:1-9

"Tema : Mendidik Anak-anak Di Dalam Tuhan"

Pengantar
Bapak/ibu persekutuan yang diberkati Tuhan, syalom…
Sebuah pertanyaan mengawali perenungan disaat sore hari ini bagi kita sekalian :
Bapa dan mama dong semua, berapa kali kita mengajarkan tentang Tuhan kepada anak-anak kita ? Setiap hari kah ? seminggu sekali, dua  kali kah ? atau hanya saat mereka melakukan kesalahan saja?
Ada anak-anak kah ? anak-anak menurut kalian, nasihat, teguran dan pengajaran yang diberikan oleh orang tua itu penting atau tidak ?
Hari ini, bacaan yang kita renungkan adalah bagian yang mungkin sudah seringkali kita baca, dengar dan renungkan bersama. Berbicara mengenai “Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama. 
 
(Dok. Foto Kelas Ak - Sekolah Minggu Pos Mahanaim)
Penjelasan Teks
Bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir, telah mati dipadang gurun, mereka yang memasuki tanah kanaan yaitu tanah perjajian adalah generasi yang baru. Karena itu segala hukum Tuhan, perintah dan ketetapan, semuanya itu, diulangi oleh Musa kepada angkatan yang baru ini.
Mengingat seekarang mereka akan memasuki tanah kanaan, dan karena itu penting sekali semua ini disampaikan kepada mereka. Karena tanah yang akan mereka duduki, yaitu tanah yang berlimpah susu dan madu itu dipenuhi dengan orang-orang kafir, bangsa-bangsa-bangsa yang tidak mengenal dan percaya kepada Allah. Ulangan pasal 6 terlebih khusus ayatnya yang ke 4 – 9 disebut syema Israel. Suatu panggilan bagi Israel untuk mendengar Firman Tuhan. Ayat-ayat ini memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan iman Israel. Bangsa Israel biasanya melafalkan syema ini tiga kali dalam sehari. Dan tidak ada penyembahan pada hari sabat yang dilakukan dirumah ibadah tanpa melafalkannya. Syema ini merupakan pengakuan iman bangsa Israel yang paling mendasar. Melalui syeman ini bangsa Israel diajar untuk memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai perioritas utama. Seluruh aspek kehidupan Israel, didasari oleh hubungan cintanya dengan Tuhan. Di dalam cinta ini, terkandung komitmen dan kesetiaan yang menyeluruh dan total. Ada beberapa hal yang menjadi  catatan penting bagi bangsa Israel :
1. Harus tertanam dalam hati  orang Israel (ay.6)
2. Harus tertanam dalam hati anak-anak Israel (ay.7)
3. Harus menjadi bagian hidup  sehari-hari mereka (ay.7)
4.Harus mernjadi indentitas pribadi, keluarga juga masyarakat.
Mulai dari tanda pada tangan, dahi, sampai pada pintu rumah dan pintu gerbang.
 
Ini menunjukan bahwa tidak ada satu bagian pun dalam kehidupan orang Israel yang terlepad dari relasi mereka yang penuh kasih kepada Tuhan. Mereka harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati,jiwa dan kekuatan. Dan hal ini harus terpelihara dalam kehidupan bangsa Israel. Karena itulah hal ini harus terus diajarkan kepada anak-anak mereka. Dan Musa sendiri yang memberikan petunjuk bagaiamana orang-orang tua di Israel harus mengajarkan perintah Allah ini  kepada anak-anak mereka. Yaitu pada saat engaku duduk dirumah, saat sedang dalam perjalanan, saat sedang berbaring dan juga pada saat bangun. Artinya harus selalu diajarakan, harus selalu di ingatkan berulang-ulang kali.Tujuannya adalah supaya mereka dapat melakukan seperti yang diajarkan kepada mereka (ay.1), berpegang kepada perintah Allah dan melakukannya dengan setia.
 
Bapak/ibu persekutuan yang diberkati oleh Tuhan.
Salah satu cara kita bisa menunjukan kepada Tuhan, bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan adalah melakukan apa yang Ia perintahkan dan kehendaki dalam ketaaan dan kesetiaan. Karena kita mengasihi Tuhan yang tidak kita lihat dan tetapi Kasih kita kepada Tuhan dapat dinyatakan melalui hidup kita setiap hari yang sesuai dengan FirmanNya. Bukan saja kita melakukannya, tetapi hal ini harus diajarkan kepada keluarga kita, terlebih khusus anak-aanak kita.  Karena setiap pengajaran, nasehat dan didikan yang diberikan, akan sangat berguna bagi kehidupan mereka bukan saja hari ini, tetapi juga dihari depan. Seperti sedianya bangsa generasi baru yang hendak memasuki tanah kanaan, anak-anak pada masa/zaman ini sangat-sangat membutuhkan pengajaran dan nasehat  untuk pertumbuhan iman mereka. Menjadi kerinduan dan keinginan setiap orang tua, bahwa anak-anaknya tumbuh menjadi seorang pribadi yang taat dan takut akan Tuhan. Banyak anak-anak sekarang ini yang tumbuh tanpa nasehat dan didikan dari orang tua mereka, banyak anak-anak sekarang ini yang tidak peduli bahkan mengabaikan setiap nasihat dan didikan orang tua.
 
Penerapan
Hari ini Firman Tuhan kembali mengingatkan kita….
Pengajaran tentang Firman Tuhan, semua perintah, apa yang baik dan tidak menurut Firrman. Apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan sesuai Firman. Harus diajarkan kepada anak-anak. Setiap saat, mau saat duduk kh, dalam perjalanan kah, mau baru bangun kah, harus terus disampaikan dan terus menerus dan berulang-ulang.  Supaya apa ? Supaya baik kita tapi juga kehidupan anak-anak kita diberkati oleh Tuhan. Baik itu berkat panjang umur seperti kata ayat 2, tetapi juga berkat yang disebutkan pada ayatnya 10 dan 11 dari bacaan kita di saat ini. Kasih kepada Tuhan harus menjadi hal utama dalam kehidupan kita. Dengan mengasihi Tuhan barulah kita bisa taat dan setia melakukan perintahNya, dengan mengasihi Tuhan lebih dahulu barulah kita bisa mengajaraknya setiap saat kepada anak-anak kita dan dengan mengasihi Tuhan terlebih dahulu barulah kita dimampukan untuk membagi kasih itu kepada orang lain atau sesame kita. Amin

Semoga Renungan Ini Menjadi Berkat :)

 

Share:

Kesudahan Segala Sesuatu Sudah Dekat - 1 Petrus 4:7-111

Hidup Orang Kristen

Bahan Bacaan : 1 Petrus 4 : 7 - 11

Tema : "Kesudahan Segala Sesuatu Sudah Dekat"

 

Bapak/ibu/sadra.i syalom….
Hari ini kita ada dibulan yang baru, yaitu bulan November. Bulan ke 11 ditahun ini. Puji syukur bagi Tuhan, karena kasih dan anugerahNya kita boleh ada sampai di saat ini. Mengawali perenungan ibadah disaat ini, saya punya pertanyaan kecil bagi kita sekalian.
“Bapak/ibu persekutuan Ksp…… Hal apakah yang selalu kita lakukan yang begitu membuat kita sibuk dan menyita waktu kita setiap hari ?
- Apakah pekerjaan dikantor/dirumah keluarga, atau juga
- Sekolah atau mungkin HP/Media Sosial seperti Fb, Game Online, Tv
- Atau juga pelayanan


Semua itu adalah bagian dari hidup kita setiap hari. Yang akhirnya menjadi gaya/pola hidup.
Habis bangun pagi, mandi, makan pagi, ada yang ke  kantor, ke sekolah, lalu memasak, mencuci, menyiapkan makan. Setelah semua pulang ada yang langsung tidur, atau duduk cerita dengan keluarga dst…. Seperi itu  setiap harinya…..
Lalu ditengah-tengah kesibukan kita yang padat itu. Sebuah pertanyaa muncul kepada kita….
“ Bapak/ibu jika waktu hidup kita tingga satu hari lagi, apa yang akan kita lakukan?
Ketika waktu kita terbatas, maka kita harus mencari hal paling penting untuk dilakukan.
Banyak orang sudah begitu nyaman hidup di dunia ini, sehingga menganggap seoalah-olah dunia ini tujuan akhirnya. Lupa bahwa Firman Tuhan sudah berbicara kepada kita tentang kesudahan segala sesuatu.
Mari melihat nasehat Petrus kepada orang-orang pendatang yang tersebar dibeberapa kota yaitu Pontus, Galitia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinian (Pasal 1 ay.1) yang berbicara mengenai hidup orang Kristeng menghadapi akhir zaman. Petrus mengawali perkataannya dengan kalimat “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat” Lalu kemudian ia melanjutkannya dengan nasehat tentang apa yang harus dilakukan sambil menanti akan waktu kesudahan itu tiba.
 
Bagaimana kita harus menyiapan diri  ?
Pertama :
- Kuasailah dirimu supaya kamu dapat berdoa

Kuasailah dirimu…
Akhir-akhir ini ada banyak kejadian yang dapat memancing kita berbuat dosa. Banyak orang begitu mudah marah, mudah terpancing untuk melakukan hal-hal yang jahat. Jika kita menyelidiki, mungkin salah satu jawaban yang bisa ditemukan adalah karena “kita tidak mampu menguasai diri”. Kemudian dilanjutkan dengan “Jadilah tenang”. Tenang adalah kebutuhan semua orang. Karena tanpa ketenangan orang tidak akan mampu menjalani hidup dengan baik. Coba bayangkan kalau kita hidup didalam rumah yang hari-hari, Bapa tukang batariak, mama tukang batariak, anak-anak juga. Itu yang ada tiap hari bisa rebut trus. Karena itu menjadi tenang itu penting.
 
Supaya apa ? Supaya kita dapat berdoa.
Jadi dalam hal berdoa pun kita tidak bisa asal berdoa, seenaknya saja. Ketika seseorang tidak bisa menguasai dirinya dan menjadi tenang ia tidak akan pernah bisa berdoa dengan baik. Pikirannya ini akan terganggu dengan hal-hal yang mungkin baru saja terjadi, atau pikiran-pikiran yang lain… Jadi mata ini tertutup, mulut ini mengucapkan doa tapi pikiran ini ada lari ke pekerjaan kantor, pakaian-pakaian kotor dirumah, tugas-tugas sekolah yang belum selesai.
 
Doa bukanlah sesuatu hal yang biasa saja. Doa adalah saat dimana kita membangun hubungan dengan Tuhan. Paulus mengawali nasehat bagaimana orang Kristen seharus menghadapi akhir zaman yaitu dengan cara berdoa. Kemarin dalam ibadah kunci bulan, saya sempat bertanya bagi jemaat yang ikut beribadah “Berapa kali kita berdoa dalam sehari ? 1 kali, 2 kali, ataukah saat hendak makan dan berpergian saja ?Keberadaan orang-orang percaya ditengah-tengah dunia ini, tentu untuk tetap setia dan taat bukanlah hal yang mudah.
- Mau belajar sabar, sebentar ada saja yang bikin tong marah
- Mau belajar senyum dan sukacita, tapi anak-anak bikin emosi
- Mau belajar memberi tetapi kita pun punya banyak kebutuhan
- Mau belajar mengasihi, namun kita pernah diperlakukan tidak baik, membuat kita sakit hati akhirnya sulit untuk mengampuni
Namun ini semua adalah tantangan, yang dapat membuktikan dan menunjukan sejauh mana kita beriman kepada Tuhan. Karena itu persekutuan kita dengan Tuhan dalam doa-doa pribadai dapata menjadi kekuatan bagi kita. Hubungan dengan Tuhan dulu kita bangun, barulah itu mengalir, dan terlihat kepada sesama kita, yaitu :
- Mengasihi
- Memberi tumpangan tanpa bersungut-sungut
- Melayani seorang akan yang lain dengan karunia yang kita miliki.
Kedua :
- Kedua yaitu kasih yang sungguh-sungguh.
Seperti contoh yang sebelumnya tadi. Saat ada yang buat kita marah, emosi, sakit hati dst… Rasa kasih itu akan memampukan kita untuk bertahan ditengah kekecewaan dan menolong kita untuk tetap melakukan kebaikan. Berusaha memahami masalah dan persoalan dari sudut pandang orang lain. Kasih memampukan seseorang untuk tidak mencari-cari atau membesarkan kesalah orang lain. Karena itulah Petrus katakana disini sebab kasih menutup banyak sekali dosa. Bentuk kasih yang lain juga terlihat/nampak dari keramahan kita pada orang asing. Petrus berbicara mengenai keramahan kepada orang asing yang memutuhkan tumpangan yang merupakan budaya pada saat itu.Jika orang asing saja pantas diperlakukan begitu, apalagi kita sesame orang-orang percaya didalam persekutuan. Bukankah kasih itu harus lebih nyata terihat ?
Amsal 3 : 11 & 12 katakan begini “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu : “pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,” sedangkan yang diminta ada padamu.
 
Lalu kita diminta untuk melayani satu dengan yang lain sesuai karunia yang kita peroleh. Dalam pelayanan-pelayanan yang telah Tuhan percayakan, juga dengan karunia-karunia yang Tuhan berikan. Pakailah itu untuk saling menopang satu dengan yang lain dalam persekutuan. Banyak orang terjebak dengan segala kesenangan dan kenikmatan hidup di dunia ini. Dan lupa bahwa Yesus bisa datang kapan saja. Bisa besok, atau minggu depan, atau tahun depan. Yesus sendiri pernah menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir, orang-orang seperti biasa, akan makan dan minum, kawin dan mengawinkan, menghasilkan banyak uang untuk diri sendiri, mencari nama dan kehormatan.
Karena itu semua ini penting bagi kita dan inilah yang harus kita lakukan sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Sehingga pada akhirnya, ketika Ia datang kembali, kita semua akan diubahkan. Dari tubuh yang hina ini menjadi tubuh yang mulia, didalam kemuliaan Kristus. Ingatlah bahwa bumi bukanlah tempat dimana kita menghabiskan waktu dan hidup kita selamanya, kita adalah orang asing dan pendatang dibumi ini yang merindukan tanah air kita, tanah air sorgawi. Seperti bacaan kita pada minggu yang lalu. Karena Yesus katakan :
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 7:21). Amin
 
Semoga renungan ini menjadi berkat :)

Share:

Kemerdekaan Dalam Kristus - Galatia 5:1-15

KEMERDEKAAN KRISTUS

Bahan Bacaan : Galatia 5:1-15

Tema : "Kemerdekaan Dalam Kristus"


Syalom
Keluarga yang diberkati Tuhan....
Berbicara tentang kemerdekaan berarti tidak terlepas dari hal kelepasan (terlepas dari segala tekanan), ketenangan, kedamaian, sukacita, serta kesejahteraan. Tentu kita tahu bahwa sebuah bangsa atau seseorang yang masih dalam penjajahan selalu menjalani hidup dengan banyak tekanan dari berbagai pihak. Oleh sebabnya kemerdekaan menjadi cita,-cita yang harus diwujudkan sebagai bentuk untuk mendapatkan kebebasan.
 
Sebelum kita melihat bacaan ini, perlu terlebih dahulu kita melihat pasal sebelumnya dimana Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mewaspadai guru-guru yang masih berpegang pada ajaran agama Yahudi, yang membawa mereka kembali kepada perhambaan hukum Taurat. Beberapa anggota jemaat di Galatia rupa-rupanya telah mengganti iman mereka dengan iman kepada upacara-upacara legalistik dari hukum Taurat. Paulus mengatakan bahwa mereka sudah berada diluar kasih karunia. Hidup di luar kasih karunia berarti terasing dari Kristus dan meninggalkan prinsip karunia Allah yang membawa hidup dan keselamatan (Galatia 5:4). Oleh karena itu Paulus menginginkan supaya mereka berdiri teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan, karena supaya kita sungguh-sungguh merdeka, sebab Kristus telah memerdekakan kita.
Kita tahu bahwa Alkitab mengajarkan bahwa seseorang diselamatkan oleh iman, iman yang hidup kepada Juruselamat, iman yang mau menyatakan diri di dalam perbuatan kasih, iman yang sungguh-sungguh mengasihi dan mentaati Kristus. Iman kepada Kristus yang menyelamatkan dan keselamatan itulah yang memerdekakan kita.

Menyadari dengan sungguh bahwa kita telah dimerdekakan oleh Kristus, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Pergaulan dengan Firman Tuhan artinya kita tahu bahwa Firman Tuhan adalah senjata yang mampu menembus apa saja yang ada di depan setiap langkah orang percaya, karena itu sangat perlu setiap orang percaya bergaul dekat dengan Firman Tuhan. Bergaul dengan Firman Tuhan, bukan hanya sekedar mendengar, membaca dan merenungkan saja, melainkan menghidupkan seluruh Firman Tuhan dalam seluruh hidup kita.
2. Iman yang teguh kepada Kristus. Iman adalah dasar dan bukti yang memberikan harapan kepada setiap orang, bukti dari jawaban doa-doa yang selalu dinaikan kepada Tuhan (Ibrani 11:1) bahkan iman juga senjata atau perlengkapan rohani yang sangat berguna bagi setiap orang yang telah mengalami kemerdekaan. Sebuah keyakinan tentang jaminan kelepasan yang diberikan Kristus bagi setiap orang yang percaya.

Keluarga yang diberkati Tuhan, perlu kita memaknai karya keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus yang telah memerdekakan kita dari dosa. Untuk itu kita yang telah mengalami kemerdekaan di dalam Kristus, dituntut untuk hidup sesuai Injil kebenaran Allah dan juga berpegang serta beriman teguh di dalam Tuhan, agar kita tidak lagi menjadi budak dosa, melainkan sungguh-sungguh dimerdekakan Allah. Amin

Semoga Renungan Ini Menjadi Berkat Bagi Kita Semua :)
Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Khotbah & Renungan

Roma 12 : 1 - 8 "Persembahan Yang Benar"

 "Kesehatian Dalam Persembahan Tubuh & Karunia Pelayanan" Bacaan : Roma 12 : 1 - 8                                            ...

Label

Postingan Terbaru