Blog ini berisi Khotbah dan Renungan Kristen yang dapat menolong saudara-saudara dalam mempersiapkan diri saat memimpin ibadah persekutuan. Baik ibadah jemaat maupun unsur-unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Bahan ini semoga dapat menolong dan menjadi referensi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita semua....

Renungan Dan Khotbah

Pemuliaan Yesus - Markus 9:2-13


YESUS DIMULIAKAN DI ATAS GUNUNG

Bacaan : Markus 9:2-13

Tema : "Pemuliaan Yesus"

 

Pengantar

Dalam setiap kitab Injil, kita menyaksikan atau melihat tumbuhnya pemahaman para murid ketika mereka benar-benar memahami bagaimana karya dan pelayanan Yesus ketika ia menyakan diriNya sebagai Anak Allah. Khususnya pada Injil Markus pada bagian yang penting ini. Para murid Yesus baru saja memberikan kesaksian tentang identitas Mesianis-Nya sebagai Kristus. Mereka telah diperkenalkan dengan Misi-Nya yang akan melibatkan penderitaan dan kematian. Kemuliaan Allah dalam penderitaan Yesus Kristus , memproklamirkan Kerajaan Allah yang sudah dan telah datang ke dalam dunia. 


Penjelasan Teks

Diayat 2 kita melihat Petrus, Yakobus dan Yohanes dibawa Yesus ke sebuah gunung yang tinggi. Selain mereka tidak ada orang yang lain lagi. Apa yang mereka lakukan di sana? Baik kitab Markus maupun kitab Matius tidak mencatat apa yang mereka lakukan.  Tapi kalau kita perhatikan catatan di kitab Lukas, maka kita akan tahu apa yang mereka lakukan dengan sedikit mendetail dibandingkan kedua injil yang lain tadi. Lukas 9:28 berbunyi “Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa”. Ternyata Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus ke atas gunung untuk berdoa.  Kejadian berikutnya adalah ketika Yesus sedang berdoa, Yesus berubah rupa di depan mata mereka, wajah-Nya bercahaya seperti matahari, pakaian-Nya putih bersinar seperti terang (Mat. 17:2), pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat (Mrk. 9:3); pakaiannya menjadi putih berkilau-kilauan (Luk. 9:29).
Dalam istilahnya bagian ini disebutkan sebagai Transfigurasi. Apa itu transfigurasi ? “Transfigurasi” berarti perubahan bentuk/penampilan menjadi lebih mulia atau spiritual. Transfigurasi/perubahan rupa Yesus Kristus merupakan demonstrasi yang kuat akan kodrat ilahi-Nya dan perwujudan kemuliaan-Nya, yang dimiliki Yesus sebelum datang ke bumi dalam tubuh manusia.
Dalam waktu dan sepanjang pelayanan yang Yesus lakukan bersama-sama para murid, mereka selalu mengikutiNya, menyaksikan semua mujizat dengan mata mereka sendiri bagaimana dia menyembuhkan orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, yang buta melihat, yang kerasukan dilepaskan, yang mati dibangkitkan, bahkan Ia memberi makan 5000 orang dan sudah tentu hal ini dapat membuat para murid dengan gambling dan objektif tentang kuasa dan realitas tentang siapa Yesus. Namun demikian ketika kita melihat ketika Yesus mulai berbicara tentang penderitaan dan kematianNya, hal itu mengejutkan para murid. Bisa kita lihat pada respon Yesus dalam pasal sebelumya ayat 8:31-33.
Oleh karena itu, Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dari antara murid-murid yang lain untuk bersama-sama denganNya,  naik ke gunung dan menyaksikan peristiwa tersebut. Tidak diragukan lagi, tujuan dari transfigurasi Kristus ke dalam suatu bagian dari kemuliaan Surgawi-Nya adalah agar :
- Murid-murid-Nya mendapatkan pemahaman yang lebih tentang siapa Dia sesungguhnya.
- Kristus mengalami perubahan dramatis dalam penampilan agar para murid dapat melihat Dia dalam kemuliaan-Nya. Para murid, yang hanya mengenal Yesus dalam tubuh manusia-Nya, sekarang memiliki kesadaran yang lebih besar tentang keilahian Kristus, meskipun mereka belum bisa sepenuhnya memahami hal itu.
- Hal ini memberi mereka kepastian yang mereka butuhkan setelah mendengar kabar mengejutkan tentang kematian-Nya.
Dalam kemuliaan-Nya nampaklah Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. Kalau kita lihat dalam versi Lukas untuk melengkapi bagian ini, kehadiran Musa dan Elia yang juga menampakan diri dalam kemulian berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem – yaitu tentang kematianNya. Para murid dikejutkan oleh peristiwa ini tetapi juga diliputi ketakutan yang sangat dahsyat sampai mempuat Petrus berpikir untuk mendirikan tiga kemah. Walaupun terkejut tapi mereka bersukacita karena dapat menyaksikan peristiwa ini.
Bahkan kemuliaan itu diteguhkan dengan penyataan Allah “Inilah Anak Yang Ku Kasihi – dengarkanlah Dia”. Sekita itu juga para murid tidak melihat seorang pun lagi, hanya Yesus seorang diri saja. Yesus melarang mereka untuk menceritakannya kepada siapapun; sampai Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Tapi kemudian para murid kembali dengan perkara di dalam hati mereka tentang apa sesungguhnya yang dimaksudkan Yesus tentang : bangkit dari antara orang mati. Mereka mencoba memahami itu tentang bertanya soal Elia, tapi Yesus kembali bertanya tentang diriNya, namun para murid belum sepenuhnya memahami bagaimana Anak Manusia akan banyak menderita dan sampai pada kematianNya.


Persekutuan Jemaat yang diberkati Tuhan…
Peristiwa ini tidak hanya menggenapi apa yang disampaikan Yesus di ayat 1, namun juga menegaskan apa yang diakui Petrus di 8:29. Meskipun Yesus akan segera mati (8:31-32), hal ini menjamin murid-murid-Nya akan kemuliaan pada akhirnya (8:38).
Cahaya kemuliaan yang memancar dari wajah Yesus itu untuk memberikan pengajaran kepada para murid, bahwa :
- Di balik peristiwa yang menyedihkan yang akan dialami Yesus, peristiwa (penyaliban) akan membawa pada kemenangan, kemuliaan,
- Bahwa di balik hinaan dan caci maki akan ada kemuliaan yang akan menguatkan para murid dalam kehidupan mereka dalam mengikuti Yesus (guru) mereka itu. 


Penerapan

Hari ini atau pada zaman ini mungkin kita tidak melihat kemuliaan Tuhan secara langsung seperti yang dialami oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes. Kejutan dari kemuliaan Tuhan mungkin tidak akan terjadi pada saat ini, tetapi kemuliaan Tuhan sudah dinyatakan pada 2000 tahun yang lalu dalam kematianNya yang memberikan kepada kita keselamatan. Oleh sebab itu, kiranya kemuliaan yang sudah kita terima dapat membuat kita senantiasa bersukacita di dalam hidup ini walaupun ada persoalan atau kesulitan bahwa Yesus yang kita sembah adalah Tuhan, Ia adalah Anak Allah yang hidup, yang menjalani dan melalui segala jalan penderitaan karena cinta kasihNya yang begitu besar kepada kita manusia. Kemuliaan melalui Yesus Kristus yang kita terima seharusnya membuat kita hidup semakin takut akan Tuhan dan  merendahkan hati  di hadapan Tuhan. Amin

 

Semoga Khotbah Ini Menjadi Berkat :)



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Khotbah & Renungan

Roma 12 : 1 - 8 "Persembahan Yang Benar"

 "Kesehatian Dalam Persembahan Tubuh & Karunia Pelayanan" Bacaan : Roma 12 : 1 - 8                                            ...

Postingan Terbaru