Blog ini berisi Khotbah dan Renungan Kristen yang dapat menolong saudara-saudara dalam mempersiapkan diri saat memimpin ibadah persekutuan. Baik ibadah jemaat maupun unsur-unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Bahan ini semoga dapat menolong dan menjadi referensi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita semua....

Renungan Dan Khotbah

Khotbah Jumat Agung - Lukas 23:26-49


 

(Dokumentasi Camping Paskah GKI Harapan Abe Tahun 2018)

 "JALAN DERITA BAGI KEBAIKAN MANUSIA"

Bahan Bacaan : Lukas 23:26-49

Pengantar

Bapak/Ibu…
Saudara.i jemaat Tuhan, syalom…
Di dalam dunia ini, kita kenal banyak sekali jalan. Ada jalan utama/jalan raya, dengan begitu banyak sebutan nama-namanya, jln. Merdeka, jln. pemuda, jln. samratulangi, dst… kita juga mengenai jalan potong (biar lebih cepat tidak putar jauh). Di antara jalan-jalan ini, ada yang menyenangkan tapi ada juga jalan yang tidak menyenangkan. Dan jujur atau harus kita akui bahwa, seringkali kita manusia menginginkan jalan yang gampang, mudah dan tidak merepotkan, kalaupun jalan itu sulit dan susah maka kita akan mencari jalan lain yang lebih bagus. Apalagi kalau jalan itu tidak aspal baik, penuh lubang, kalau hujan itu becek minta ampun genangan air dimana-mana. Kalau jalan itu mau ke pasar karang mungkin kita bisa pilih mau putar dari jalan sana kah, dari jalan kodim dan depan sion tadi. Tapi bagaimana kalau jalan itu,adalah satu-satunya jalan menuju rumah kita… yhaa mau tidak mau harus tetap situ, biar lagi sakit hati dengan de pu jalan, tetapi tetap lewat saja… yah kalau tidak kn tidak bisa sampe rumah to ? Jalan itu harus tetap di ambil, supaya dapat sampai ke tempat atau tujuan yang kita inginkan.

Kehadiran Yesus dalam dunia ini, dengan jalan yang dinyatakan Bapa di sorga, bukanlah melalui sebuah proses jalan yang gampang dan mudah untuk dilalui. Yang selalu kita sebut dengan Jalan Penderitaan – atau Jalan Kesengsaran.Pada minggu lalu, kita sampai kepada Yesus yang ditangkap oleh imam-imam kepala, dengan pengawal dibawah pimpin muridnya yaitu Yudas. Disinilah, dimana jalan penderitaan itu dimulai.

Ia dibawa kehadapan Mahkama Agung, dibawah kepada Pilatus, lalu kepada Herodes untuk diadili atas berbagai macam tuduhan kejahatan yang tidak pernah Ia lakukan, mereka mengolok-olok Dia, mengejekNya, bahkan mempermainkan Dia(22:63). Ia dituduh, Ia dihina, kalau di ayat. 11 Lukas pakai istilh mengolok-olok dan menista. Artinya kehormatannya sebagai Tuhan dipermainkan, menjadi bahan ejekan dan candaan, seperti seeorang yang tidak memiliki harga diri, Yesus dihadapan mereka semua.
Sampai kepada saat dimana Pilatus mengambulkan permintaan banyak orang yang berteriak pada saat itu, yang meminta agar Ia disalibkan dan dihukum mati. Tindakan pertama bagi seorang yang akan disalibkan adalah dia disesah. Kita sudah melihat bagaimana penderitaan Yesus. Alat yang digunakan sangat mengerikan, ujungnya dari cemeti, dari potongan-potongan tulang dan besi, begitu dihujam ke punggung, ke tangan, dan ditarik, dagingnya akan tercabik keluar. Itu harus dilakukan sebanyak 39 kali dan banyak orang yang mengalami seperti ini, pada akhirnya mati sebelum disalibkan. Yesaya menggambarkan bagaimana keadaan Yesus pada waktu itu "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:4-5).


Penjelasan Teks

Kemudian mereka yang akan disalibkan itu dipaksa untuk memikul salib melintasi kota menuju tempat penyaliban. Yesus jatuh bangun saat memikul salib, sehingga darah-Nya keluar begitu banyak sampai Dia tidak kuat lagi. Karena itu mereka menahan Simon dari Kirene untuk memikul  Salib Yesus. Perempuan-perempuan yang mengikutiNya menangis, mereka tidak dapat menahan kesedihan melihat bagaimana Yesus diperlakukan. Mereka menangisi sakit yang ia derita. Sesampainya di Bukit Golgota, Bukit Tengkorak, Yesus mulai disalibkan. Paku dihantam ke kaki dan tangan Yesus, betapa sakitnya Yesus pada waktu itu. Rasa sakit yang luar biasa akibat cairan yang mulai menekan jantung, membuat Tuhan Yesus berlumuran darah. Dia ditonton oleh banyak orang dan itu tidak cukup bagiNya. Semua orang yang melewati-Nya menghujat Yesus, para prajurit mempermainkan Yesus dengan membagi pakaianNya, memberinya anggur asam. Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, tua-tua, semua menghujat Tuhan Yesus. Bahkan satu dari penyamun yang ada di sebelah Tuhan Yesus juga ikut menghujatNya.

Bapak/Ibu. Jemaat Tuhan kita bisa bayangkan ?
Bagaimana jika semua yang ditanggung Yesus, ditimpahkan kepada kita ?
Sanggupkah kita menaggungNya ? Ia disiksa sepanjang jalan, dengan mendengar cacian, makian dan hinaan, Ia berjalan memikul salib, paku dikedua tangan dan kaki menahan beban tubuhNya, dalam kesakitannya ia merasa haus, begitu banyak cairan yang keluar dari tubuhNya, mereka memberiNya anggur asam, mereka menikam lambungNya. Namun apa yang Yesus katakan “ Ya BapaKu, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Yesus terengah-engah, dan dengan suara nyaring Ia berseru "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Lukas 23:46). Seketika itu kegelapan meliputi daerah itu selama 3 jam, tabir bait suci terbelah dan kepala pasukan yang melihat segala yang terjadi lalu mereka berkata "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:54)

Penerapan 

Siapa diantara kita yang hari ini siap untuk mengambil jalan penderitaan sebagaimana Yesus ? Ada ? Kita tidak siap untuk mengalamiNya, tetapi kita selalu siap untuk berkompromi dengan kejahatan dosa. Lain kali, ketika kita dihadapkan pada godaan untuk berbuat dosa, mari kita berhenti sejenak dan merenungkan berbagai penderitaan yang dialami Tuhan kita di kayu salib saat Ia mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita. Mengapa Yesus mau menanggung semua itu ? mengapa Ia mau menanggung semua penderitan ? Mengapa Ia rela sampai mati di salib ? Peringatan di Eden adalah, “Pada hari kamu memakannya (pohon terlarang) kamu pasti mati” ( Kejadian 2:17 ). Kematian rohani datang dengan segera, kematian jasmani datang bersamaan dengan kefanaan, dan kematian kekal akan menjadi akibat akhir bagi semua orang, jika Allah tidak mengutus AnakNya Yesus Kristus bagi kita. Via Dolorosa atau jalan peneritaan memiliki makna yang mendalam di hati umat Kristen atau kita orang-orang percaya, karena “jalan” yang dianggap paling hina itu harus ditempuh oleh Tuhan Yesus demi menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa. Sungguh sebuah pengorbanan yang tak ternilai harganya. Demi cintanya akan manusia, Tuhan rela mengorbankan nyawaNya. Namun, oleh bilur-bilurnya, manusia beroleh pengampunan dan pembebasan dari hukuman maut. Paskah tanpa via dolorosa dan pengorbanan Yesus adalah sia-sia. Karena itu, setiap kali kita memperingati Paskah, kita selalu diingatkan bahwa betapa berharganya manusia di mata Tuhan sampai Ia yang Maha Kudus itu rela mengorbankan Nyawa demi penebusan manusia dari kuasa dosa. 

Yesus pernah mengalami penderitaan sampai darah-Nya tercurah, Dia pernah diolok-olok dan mendapat hinaan dari semua orang. Yesus pernah dibelenggu, maka Dia bisa membebaskan kita yang terbelenggu. Walaupun kita rajin ke gereja dan kelihatannya sudah bersungguh-sungguh dengan Tuhan, tetapi kehidupan kita masih terbelenggu dengan: rokok, narkoba, kebiasan buruk menonton film porno, sakit hati dsb. Tuhan Yesus mampu dan mau membebaskan kita dari belenggu itu dan menanggung semua itu. Karena itu mari kita tinggalkan semua itu, dengan menghargai setiap pengorbananNya bagi kita.

Yesus pernah menanggung beban yang begitu berat yaitu salib, sebagai pengganti beban berat kita. Adakah diantara Saudara yang menanggung beban berat hari ini? Mungkin itu dalam keluarga, masalah kesehatan, pekerjaan, pelayanan, tetapi Tuhan Yesus pernah berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Datanglah kepada Tuhan Yesus, Dia telah menaggung semua ini supaya Saudara dan saya disegarkan.

Yesus telah menunjukkan jalan yang seharusnya dilalui oleh seorang manusia yang hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Melalui ketaatan Yesus sampai mati di kayu salib, sehingga kita manusia memperoleh pengampunan dihadapan Tuhan. Kasih Kristus yang telah menyelamatkan kita seharusnya membuat kita sadar diri. Seharusnya membuat kita tertunduk malu di  hadapanNya. Tidak sepantasnya kita menjadi sombong dan angkuh dengan segala kelebihan dan kehebatan kita didunia ini. Hiduplah dengan menghargai setiap penderitaan dan pengorbanan Yesus bagi kita. Hiduplah sebagai orang-orang yang bersyukur karena telah di tebus dan diselamatkan. Amin

Semoga Menjadi Berkat :)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Khotbah & Renungan

Roma 12 : 1 - 8 "Persembahan Yang Benar"

 "Kesehatian Dalam Persembahan Tubuh & Karunia Pelayanan" Bacaan : Roma 12 : 1 - 8                                            ...

Postingan Terbaru