Hidup Orang Kristen
Bahan Bacaan : 1 Petrus 4 : 7 - 11
Tema : "Kesudahan Segala Sesuatu Sudah Dekat"
Bapak/ibu/sadra.i syalom….
Hari ini kita ada dibulan yang baru, yaitu bulan November. Bulan ke 11 ditahun ini. Puji syukur bagi Tuhan, karena kasih dan anugerahNya kita boleh ada sampai di saat ini. Mengawali perenungan ibadah disaat ini, saya punya pertanyaan kecil bagi kita sekalian.
“Bapak/ibu persekutuan Ksp…… Hal apakah yang selalu kita lakukan yang begitu membuat kita sibuk dan menyita waktu kita setiap hari ?
- Apakah pekerjaan dikantor/dirumah keluarga, atau juga
- Sekolah atau mungkin HP/Media Sosial seperti Fb, Game Online, Tv
- Atau juga pelayanan
Semua itu adalah bagian dari hidup kita setiap hari. Yang akhirnya menjadi gaya/pola hidup.
Habis bangun pagi, mandi, makan pagi, ada yang ke kantor, ke sekolah, lalu memasak, mencuci, menyiapkan makan. Setelah semua pulang ada yang langsung tidur, atau duduk cerita dengan keluarga dst…. Seperi itu setiap harinya…..
Lalu ditengah-tengah kesibukan kita yang padat itu. Sebuah pertanyaa muncul kepada kita….
“ Bapak/ibu jika waktu hidup kita tingga satu hari lagi, apa yang akan kita lakukan?
Ketika waktu kita terbatas, maka kita harus mencari hal paling penting untuk dilakukan.
Banyak orang sudah begitu nyaman hidup di dunia ini, sehingga menganggap seoalah-olah dunia ini tujuan akhirnya. Lupa bahwa Firman Tuhan sudah berbicara kepada kita tentang kesudahan segala sesuatu.
Mari melihat nasehat Petrus kepada orang-orang pendatang yang tersebar dibeberapa kota yaitu Pontus, Galitia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinian (Pasal 1 ay.1) yang berbicara mengenai hidup orang Kristeng menghadapi akhir zaman. Petrus mengawali perkataannya dengan kalimat “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat” Lalu kemudian ia melanjutkannya dengan nasehat tentang apa yang harus dilakukan sambil menanti akan waktu kesudahan itu tiba.
Bagaimana kita harus menyiapan diri ?
Pertama :
- Kuasailah dirimu supaya kamu dapat berdoa
Kuasailah dirimu…
Akhir-akhir ini ada banyak kejadian yang dapat memancing kita berbuat dosa. Banyak orang begitu mudah marah, mudah terpancing untuk melakukan hal-hal yang jahat. Jika kita menyelidiki, mungkin salah satu jawaban yang bisa ditemukan adalah karena “kita tidak mampu menguasai diri”. Kemudian dilanjutkan dengan “Jadilah tenang”. Tenang adalah kebutuhan semua orang. Karena tanpa ketenangan orang tidak akan mampu menjalani hidup dengan baik. Coba bayangkan kalau kita hidup didalam rumah yang hari-hari, Bapa tukang batariak, mama tukang batariak, anak-anak juga. Itu yang ada tiap hari bisa rebut trus. Karena itu menjadi tenang itu penting.
Supaya apa ? Supaya kita dapat berdoa.
Jadi dalam hal berdoa pun kita tidak bisa asal berdoa, seenaknya saja. Ketika seseorang tidak bisa menguasai dirinya dan menjadi tenang ia tidak akan pernah bisa berdoa dengan baik. Pikirannya ini akan terganggu dengan hal-hal yang mungkin baru saja terjadi, atau pikiran-pikiran yang lain… Jadi mata ini tertutup, mulut ini mengucapkan doa tapi pikiran ini ada lari ke pekerjaan kantor, pakaian-pakaian kotor dirumah, tugas-tugas sekolah yang belum selesai.
Doa bukanlah sesuatu hal yang biasa saja. Doa adalah saat dimana kita membangun hubungan dengan Tuhan. Paulus mengawali nasehat bagaimana orang Kristen seharus menghadapi akhir zaman yaitu dengan cara berdoa. Kemarin dalam ibadah kunci bulan, saya sempat bertanya bagi jemaat yang ikut beribadah “Berapa kali kita berdoa dalam sehari ? 1 kali, 2 kali, ataukah saat hendak makan dan berpergian saja ?Keberadaan orang-orang percaya ditengah-tengah dunia ini, tentu untuk tetap setia dan taat bukanlah hal yang mudah.
- Mau belajar sabar, sebentar ada saja yang bikin tong marah
- Mau belajar senyum dan sukacita, tapi anak-anak bikin emosi
- Mau belajar memberi tetapi kita pun punya banyak kebutuhan
- Mau belajar mengasihi, namun kita pernah diperlakukan tidak baik, membuat kita sakit hati akhirnya sulit untuk mengampuni
Namun ini semua adalah tantangan, yang dapat membuktikan dan menunjukan sejauh mana kita beriman kepada Tuhan. Karena itu persekutuan kita dengan Tuhan dalam doa-doa pribadai dapata menjadi kekuatan bagi kita. Hubungan dengan Tuhan dulu kita bangun, barulah itu mengalir, dan terlihat kepada sesama kita, yaitu :
- Mengasihi
- Memberi tumpangan tanpa bersungut-sungut
- Melayani seorang akan yang lain dengan karunia yang kita miliki.
Kedua :
- Kedua yaitu kasih yang sungguh-sungguh. Seperti contoh yang sebelumnya tadi. Saat ada yang buat kita marah, emosi, sakit hati dst… Rasa kasih itu akan memampukan kita untuk bertahan ditengah kekecewaan dan menolong kita untuk tetap melakukan kebaikan. Berusaha memahami masalah dan persoalan dari sudut pandang orang lain. Kasih memampukan seseorang untuk tidak mencari-cari atau membesarkan kesalah orang lain. Karena itulah Petrus katakana disini sebab kasih menutup banyak sekali dosa. Bentuk kasih yang lain juga terlihat/nampak dari keramahan kita pada orang asing. Petrus berbicara mengenai keramahan kepada orang asing yang memutuhkan tumpangan yang merupakan budaya pada saat itu.Jika orang asing saja pantas diperlakukan begitu, apalagi kita sesame orang-orang percaya didalam persekutuan. Bukankah kasih itu harus lebih nyata terihat ?
Amsal 3 : 11 & 12 katakan begini “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu : “pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,” sedangkan yang diminta ada padamu.
Lalu kita diminta untuk melayani satu dengan yang lain sesuai karunia yang kita peroleh. Dalam pelayanan-pelayanan yang telah Tuhan percayakan, juga dengan karunia-karunia yang Tuhan berikan. Pakailah itu untuk saling menopang satu dengan yang lain dalam persekutuan. Banyak orang terjebak dengan segala kesenangan dan kenikmatan hidup di dunia ini. Dan lupa bahwa Yesus bisa datang kapan saja. Bisa besok, atau minggu depan, atau tahun depan. Yesus sendiri pernah menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir, orang-orang seperti biasa, akan makan dan minum, kawin dan mengawinkan, menghasilkan banyak uang untuk diri sendiri, mencari nama dan kehormatan.
Karena itu semua ini penting bagi kita dan inilah yang harus kita lakukan sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Sehingga pada akhirnya, ketika Ia datang kembali, kita semua akan diubahkan. Dari tubuh yang hina ini menjadi tubuh yang mulia, didalam kemuliaan Kristus. Ingatlah bahwa bumi bukanlah tempat dimana kita menghabiskan waktu dan hidup kita selamanya, kita adalah orang asing dan pendatang dibumi ini yang merindukan tanah air kita, tanah air sorgawi. Seperti bacaan kita pada minggu yang lalu. Karena Yesus katakan :
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 7:21). Amin
Semoga renungan ini menjadi berkat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar