KETEGUHAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN
Bahan Bacaan : Yosua 1:1-18
Pengatar
Bapak, ibu Persekutuan Jemaat yang diberkati Tuhan…
Berbicara tentang tantangan…
Dalam perjalanan kehidupan kita, seringkali kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan. Baik tantangan yang berasal dari diri kita sendiri karena suatu keadaan yang kita alami, tantangan dari keluarga dalam kehidupan rumah tangga, dalam dunia kerja antara kita dengan pimpinan atau dengan sesama rekan kerja, atau juga dalam lingkup persekutuan dan pelayanan bergereja. Tantangan-tantangan itu yang kita tahu seperti apa bapa/ibu ?
Kesulitan finansial/ekonomi sebab inflansi yang terus terjadi mengakibatkan semakin hari harga barang dan kebutuhan semakin mahal; perubahan zaman dengan segala perkembangannya seperti ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang sudah merasuk dalam segala rana kehidupan menyebabkan ketergantungan sampai menguasai segala bidang hidup kita, menjadikan manusia pecandu media sosial dan tidak bisa mengontrol diri; kejahatan, ketidakadilan, kekerasan, korupsi/pencucian uang, perselingkuhan & perzinahan serta perceraian, pergaulan bebas, pesta pora dan kemabukan, gereja yang kian waktu berjalan semakin berkurang dan hampir-hampir kosong dst …..
Tidak ada orang yang bisa menghindar dari semua tantangan ini, mau kita ke ujung dunia manapun tantangan itu pasti kita temui. Semua hal-hal tadi dapat menjadi pemicu dan menyebabkan kemudian dalam diri, kita merasa putus asa, kecewa, tidak ada rasa damai, kegelisahan, gentar tapi juga rasa takut. Demikian pula kita melihat baik Yosua dan bangsa Israel, ada dalam sebuah tantangan yang harus mereka hadapi, tantangan kini ada dihadapan mereka.
Teks
Bagian pasal 1 dari kitab ini dimulai dengan kalimat “sesudah Musa hamba TUHAN itu mati”. Kita tahu seperti pembacaan kita diminggu lalu bahwa Musa yang sudah 120 tahun tidak dapat giat lagi untuk memimpin bangsa itu tapi juga Allah sendiri telah menyampaikan bahwa Ia tidak akan menyebrang kesana tetapi hanya dapat melihat negeri itu dari kejahuan saja (Ul.34:4). Kita belajar tentang sebuah suksesi, tentang sebuah pengkaderan, dimana tongkat estafet kepemimpinan itu harus diserahkan dari Musa kepada orang yang telah pilih oleh Allah yaitu Yosua. Kita lihat yhaa, khusus bagian ini, bahwa ketika Tuhan Allah mempunyai pekerjaan besar yang harus diselesaikan, Ia sendiri yang akan menyediakan orang-orang pilihanNya agar pekerjaan dan karya Allah atas umatNya itu terus berjalan sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan. Kini setelah kematian Musa, Yosua-lah yang berdiri untuk memimpin bangsa itu. Dari ayat 1 – 18 saya membaginya menjadi 4 bagian untuk menolong kita agar dapat memahami keseluruhan bacaan ini :
1. Ayat 1 – 9 Yosua menerima perintah dan janji Allah
Tuhan Allah memberikan perintah kepadaYosua, bersiaplah sekarang, sebrangilah sungai Yordan, ke negeri yang Kuberikan kepada mereka. Kita melihat bahwa janji Allah kepada bangsa Israel untuk menduduki tanah perjanjian akan segera tergenapi. Bahkan dalam perintah diawal ayat 2, kita melihat sebuah tantangan bagi Yosua. Membawa bangsa itu memasuki tanah kanaan dengan menyebrangi sungai Yordan. Sungai yang mengalir sekitar kurang lebih 60 mil antara danau Galilea hingga laut mati. Tidak ada lewat jalan lain. Perintah itu jelas bahwa mereka harus menyebrangi sungai Yordan untuk dapat sampai ke tanah Kanan. Dan perintah itu kemudian diikuti dengan janji penyertaan Tuhan. Setiap tempat yang diinjak diberikan Tuhan kepadanya dan bangsa Israel sebagaimana janji Tuhan Allah. Dari padang gurun, Gunung Libanon, sampai ke Sungai Efrat, seluruh daerah orang Het sampai ke Laut Besar. Bangsa itu belum menyebrang kesana, mereka belum memasuki tanah Kanan tetapi Allah telah menyampaikan yakni setiap tempat yang akan menjadi milik kepunyaan bangsa itu, yang diberikan oleh Allah sendiri. Sebab seperti Allah menyertai Musa, Ia juga akan menyertai Yosua. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan dengan baik oleh Yosua dalam tugasnya berkenan dengan tantangan yang akan dihadapi bersama dengan bangsa itu :
• Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Sebab engkau akan pimpin bangsa ini. Tugas ini bukan tugas yang enteng dan ringan. Bukan sekedar bawa mereka pergi Kanaan. Yosua akan pimpin bangsa yang besar yang jumlahnya tidak sedikit. Kita atur orang dengan jumlah 200-300 saja terkadang sulit. Apalagi ini atur satu bangsa yang begitu banyak jumlahnya. Walaupun memang mereka yang akan masuk tanah Kanaan ini genarasi baru tetapi karakter mereka tidak jauh berbeda dengan generasi yang sebelumnya, tidak jauh berbeda dengan mereka yang dihukum Allah di padang gurun karena kedegilan hati mereka. Tetapi juga penduduk yang ada di Kanaan pada saat itu orang Het, orang Yebusi, orang Amori, orang Hewi dan orang Girgasi, bahkan orang Kanaan sendiri Alkitab katakan tinggi besar seperti raksasa bahkan kotanya sendiri yang memiliki banteng dan kubu pertahanan dengan tembok-tembok. Kalau kita lihat kalimat ‘kuatkan dan teguhkanlah hatimu” ini diulang beberapa kali dalam bagian ini. Itu berarti menjadi penegasan untuk sesuatu yang penting. Mengapa Tuhan Allah tidak mengatakan kepada Yosua, kuatkan Fisikmu, tenagamu, kekuatanmu tapi Tuhan katakan kuatkan dan teguhkanlah hatimu ? Sebab bukan mereka yang nanti berperang untuk mengalahkan bangsa itu, melainkan Allah. Sebab Allah yang akan menyebrang di depan mereka dan memusnahkan bangsa-bangsa itu sehingga bangsa Israel dapat memiliki negeri itu (Bacaan kita minggu lalu Ul.31:3). Makanya yang Tuhan Allah minta adalah kuatkan dan teguhkanlah hati untuk tetap percaya dan berpengharapan hanya kepadaNya.
• Dengan bertindak hati-hati sesuai sesuai dengan hukum yang telah mereka terima
• Tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri
• Selalu memperkatakan dan merenungkannya
Supaya kemudian perjalananmu berhasil dan engkau akan beruntung.(bdk. Im.26; Maz. 1). Yosua harus menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman dan penuntun, tidak memimpin dan bertindak mengikuti pikiran dan kemauannya, karena tanggung-jawab yang diemban itu datang dari Tuhan, maka Tuhan akan menyertainya memberi kekuatan dan kemenangan.
2. Ay. 10-11 Perintah Yosua kepada para pengatur pasukan bangsa Israel
Perhatikan disini apa yang disampaikan oleh Yosua kepada para pengatur pasukan. Pergi ke seluruh perkemahan dan sampaikan kepada bangsa itu menyiapkan bekal sebab dalam 3 hari mereka akan menyebrang.Perintah Yosua bukan kemudian sebuah perintah untuk menyusun strategi militer dalam perlawanan terhadap orang-orang Kanaan untuk beperang. Dia memberi petunjuk kepada mereka untuk menyiapkan bekal; untuk menyiapkan makanan serta petunjuk sebab dalam 3 hari mereka akan menyebrang ke negeri yang diberikan Allah kepada mereka. Dia hanya menyuruh mereka melakukan persiapan untuk perjalanan memasuki nnegeri yang Tuhan Allah berikan kepada mereka.
3. Ay. 12 -15 Kesepakatan bersama Orang Ruben, Gad & Stengah Suku Manasye
Persetujuan dengan orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah bahwa orang laki-laki mereka akan berperang bersamanya, sementara para perempuan dan anak-anak tinggal di tanah mereka di sebelah timur sungai Yordan. Dua stengah suku yang meminta dan menerima warisannya di sebelah timur sungai Yordan tidak melupakan janji yang telah mereka ucapkan sebelumnya kepada Musa. Mereka siap menyebrangi sungai Yordan dan membantu sesama bangsa Israel menaklukan wilayah barat (bdk. Bil. 32:1-33).
4. Ay 16 – 18 Komitmen Ketaatan Pada Yosua
Respon bangsa itu dengan sebuah komitmen. Mereka menjanjikan kepada Yosus ketaatan (Ay.16). Semua yang engkau perintahkan kepada kami akan kami lakukan dengan senang hati, tanpa bersungut-sungut, tanpa berselisih dan kemanapun engkau mengirim kami bahkan kendatipun berbahaya kami akan pergi. Mereka berdoa agar penyertaan Allah ada bersama-sama dengan Yosua.
Penerapan
1. Kuatkan & Teguhkan Hati
Apakah arti dari kuatkanlah hatimu? Kuatkanlah hati sinonim dengan bernai, tidak takut. sedangkan teguh berarti kuat/tetap/tidak goyah/tidak mudah terpengaruhi atau diombang-ambingkan. Kita perlu yang yang namanya menguatkan dan meneguhkan hati kita tetap percaya dan berpengharapan, mengandalkan Tuhan terlebih khusus ketika kita mengahadapi berbagai tantangan dan ada pada situasi sukar sulit dan berat, saat kita sedang mengalami sakit berat dan tidak sembuh-sembuh. kita perlu menguatkan hati, kalau kondisi keuanganmu sedang krisis dan penagih hutang terus menerormu. kita perlu menguatkan hati pada saat sedang mengalami masalah-masalah atau sedang tertekan karena persoalan rumah tangga dengan pasangan hidup kita, kita perlu menguatkan hati ditengah-tengah pergaulan anak-anak kita yang mungkin semakin tidak bisa di atur dan di control, atau juga mungkin sulitnya mencari pekerjaan dst…. Bagian ini kemudian membutuhkan hati yang teguh dan kuat untuk tetap percaya kepada Tuhan. Mengapa ? karena bisa saja ketika bagian-bagian yang saya sebutkan tadi kita alami, maka tentu akan membuat kita mudah khawatir dan bimbang, putus asa bahkan mungkin mempertanyakan kuasa Tuhan dan hidup kita.
Perintah untuk menguatkan hati datang kepada Yosua, kuat dan teguh, bertindak hati-hati dan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Inilah yang harus diperhatikan tetapi juga harus dilakukan oleh Yosua. Inilah yang sebenarnya menjadi fokus utama bagi Yosua, bagian yang harus dikerjakan olehNya.Sebab penyertaan Tuhan itu ada,ay. 5 seperti bagaimana Tuhan menyertai Musa demikianlah Ia akan menyertai Yosua hambaNya itu. Supaya perjalananNya akan berhasil dan ia akan beruntung.Bagian ini kamudian mengingatkan kita perkataan Yesus dalam pengajarannya dari Injil Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya itu akan ditambahkanNya kepadaMU” Itulah Firman Tuhan, asalkan engkau taat dan setia melakukan kehendakKu, asalkan engkau tidak menyimpang ke kanan dan kek kiri, asalkan engkau mencari Aku dalam hidupMu. Maka engkau akan berhasil dan beruntung dalam pekerjaanmu, Karirmu pendidikanmu, keluargamu, rumah tanggamu, usahamu, pelayananmu, cita-citamu, dan seterusnya. Sebab Aku ini, Tuhan menyertai engkau dan tidak akan membiarkan Engkau Kalau tahun sebelumnya Tuhan menjadi nomor sekian setelah pekerjaan kita, setelah kesibukan kita. Kalau tahun sebelumnya pekerjaan pelayanan bukan lagi menjadi bagian penting bagi kita, kalau tahun sebelumnya begitu banyak alasan kita berikan untuk menolak pekerjaan pelayanan dan persekutuan. Ingalah Firman Tuhan hari ini.
2. Jangan Lupa Tuhan
Karna nasihat berikutnya adalah kalau mau berhasil jangan lupaTuhan, jangan habiskan waktu untuk kesibukan tugasmu sampai Tuhan dan Firman-Nya diabaikan. Ingat Tuhan berarti ingat Firman-Nya dan berpegang pada petunjuk-petunjuk-Nya. Artinya, jangan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri dan kemampuan tehnis yang dimiliki. Andalkan Tuhan dan Kuasa-Nya yang tak terbatas itu kalau ingin berhasil dalam pelaksanaan tugasmu dan beruntung, ini petunjuk Tuhan yang jelas kepada Yosua. Sebab kesibukan mengurus tugas itu juga akan menguras waktu dan itu yang membuat orang bisa melupakan Tuhan dalam hidupnya. Disinilah peringatan Tuhan dari awal sangat penting bagi kita, agar tetap ingat akan Tuhan, dekat dengan Firman-Nya dan ber-Ibadah kepada-Nya, melayani-Nya, ada dalam persektuan denganNya.
3. Tuhan Selalu Menyertai
Janji Allah yang mendasar kepada Yosua -- "Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" -- juga merupakan komitmen Allah kepada semua orang percaya di dalam pergumulan iman mereka (Mat 28:20; Ibr 13:5-6; bd. Ul 31:6;). Karena tugas ini harus dilihat sebagai amanat Tuhan, maka Tuhan juga yang menjamin untuk menyertai. Karena penyertaan Tuhan itulah maka Yosua diminta untuk tidak takut, jangan kecut dan tawar hati. Ini peringatan penting yang menguatkan dan menopang setiap pelaksanaan tugas yang besar dan berat, dan dengan demikian memiliki kepastian dan keteguhan hati untuk menjalani tugas yang mulia. Tetapi jaminan penyertaan Tuhan itu kekuatan bagi kita. Jaminan penyertaan Tuhan itu juga kekuatan yang mampu memampukan kita untuk berjalan dalam seluruh kehidupan serta pelayanan kita di tahun ini, Ia tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendiri, karena Dialah Immanuel, Allah yang selalu menyertai kita. Atas dasar keyakinan inilah, maka kita menjalani tahun ini dengan penuh sukacita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar