Blog ini berisi Khotbah dan Renungan Kristen yang dapat menolong saudara-saudara dalam mempersiapkan diri saat memimpin ibadah persekutuan. Baik ibadah jemaat maupun unsur-unsur PKB, PW, PAM dan PAR. Bahan ini semoga dapat menolong dan menjadi referensi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita semua....

Renungan Dan Khotbah

Yesus Di Urapi - Matius 26:6-13 (Perayaan HUT Persekutuan Ibu Sara Klasis GKI Nabire)

BERKAT DARI PERJUMPAAN DENGAN YESUS 

Bahan Bacaan : Matius 26:6-13

(Persembahan Pujian Persekutan Ibu Sara Klasis GKI Nabire)

Bapak, Ibu, Saudara.i yang dikasihi di  dalam Tuhan kita Yesus Kristus…

Patut kita naikan syukur pada Tuhan, betapa Tuhan begitu baik. Ia mengantar,  menyertai kita hingga pertengahan tahun ini dan kita sudah ada dibulan yang keenam. Dalam semua aktifitas kita dan semua yang kita jalani baik di rumah, di kantor, dalam usaha, dalam semua hal yang kita lakukan, kita ada sampai saat ini bukan karena kita kuat tapi ada rencana Tuhan dan kuasa Tuhan yang selalu menyertai anak-anakNya. Termasuk juga Tuhan mengantar dan menyertai Persekutuan Ibu-Ibu Sara GKI di Tanah Papua 48 Tahun perjalanan persekutuan ini. Mengawalinya mari kita memberikan ucapan selamat disamping kiri kanan kita pertanda, kita semua boleh bersyukur hari ini Tuhan boleh menambahkan usia dalam persekutuan kita.

Kita tahu bersama Injil Matius menyampaikan kepada kita bahwa Yesus adalah Raja, Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah dan melalui Yesus itulah Allah menepati apa yang dijanjikanNya di dalam kita Perjanjian Lama. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun kabar baik atau Injil Kerajaan Allah itu bukan hanya untuk orang-orang Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia. Supaya semua orang dapat mendengarkan berita tentang kabar sukacita itu. Injil Matius telah menyampaikan bahwa peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus itu merupakan inti pemberitaan dari kempat Injil atau yang disebut sinoptik. Sebab ada kesamaan dalam memberitakan cerita yang sama. Secara khusus dalam pembacaan kita saat ini Matius 26:6-13. Ini menceritakan tentaang hal pengurapan yang dilakukan oleh seorang perempuan terhadap Yesus. Siapa dia  ? dia adalah Maria dari desa Betania, saudaranya bernama Lazaurus yang mati dan dibangkitkan oleh Yesus, tetapi juga bersama saudara perempuannya yaitu Marta. Ketiga saudara itu adalah murid-murid Yesus dan mereka memang sangat mengasihi Yesus, dan tidak bisa membalas semua yang dilakukan Yesus kepada saudara mereka Lazarus ketika Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah mati kurang lebih empat hari. Mereka percaya dan karena keyakinan mereka bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat, sehingga benar-benar ketiga saudara itu sangat mengasihi Yesus dalam kehidupan mereka.

Bapak, Ibu yang terkasih di dalam Tuhan...

Dalam bagian pembacaan ini, Yesus bersama murid-muridNya berada di Betania, dirumah Simon si kusta dan Simon ini juga adalah murid yang telah disembuhkan dari sakit kusta dan mengalami sukacita ketika dia berjumpa dengan Yesus, serta membuka pintu rumahnya untuk menjamu makan bersama Yesus dan murid-muridNya. Tetapi tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang membawa sebotol minyak wangi dan menuangkan minyak wangi tersebut ke atas kepala Yesus. Dengan kesungguhan hatinya dia melakukan pengurapan tersebut dengan kasih. Tidak  ada maksud apa-apa, tetapi dengan kasihnya, dengan kerinduannya, dengan rasa cintanya kepada Yesus karena Dia percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat baginya, berkenan dengan apa yang pernah Ia alami, bahwa Yesus pernah berkunjung kepada mereka dan mujizat kebangkitan yang dilakukan Yesus terhadap saudaranya Lazarus. Lalu Yudas mewakili teman-temannya dan berkata, apa  gunanya semua ini diboroskan. Bukankah minyak tersebut dapat dijual dengan harga yang mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin. Namun itulah yang dapat dilakukan perempuan itu karena yang ia ketahui betapa besar kasih Yesus bagi dia dan semua orang percaya yang dipilih oleh Bapa di Sorga. Maka ia pun mempersiapkan hal yang paling baik, yang dapat ia lakukan untuk Yesus dalam mempersiapkan kematianNya (bdk. Yoh.12). Ini berarti bahwa Maria telah mengetahui makna perkataan Yesus, yang mengatakan bahwa diri-Nya akan dibunuh di Yerusalem. Karena dua hari kemudian akan di  rayakan Paskah, dan ia melakukan semua itu tepat pada waktunya. Maria membeli minyak narwastu yang sangat mahal, harganya sekitar 300 dinar dan dalam kurs rupiah kurang lebih 30juta. Ini adalah jenis minyak wangi yang sangat mahal, yang hanya di pakai oleh kalangan orang-orang tertentu saja, para raja, para imam, kalangan kelas atas. Dan ia berusaha, kepekaan hatinya untuk mempersiapkan dari apa yang ada padanya kendati ia harus menabung dengan jumlah minyak wangi seharga 300 dinar. Ia ingin memberikan yang terbaik dalam pelayanannya kepada Yesus. Pada bagian ayatnya yang kesepuluh, Yesus paham dan mengetahui arah pikiran murid-murid dan mencoba menenangkan sedikit suasana gaduh yang terjadi serta berkata “mengapa kalian meresahkan perempuan ini ? Tidak tahukah kamu, bahwa ia melakukan sesuatu yang baik dan terpuji untuk-Ku. dan Yesus melajutkan perkataanNya “Orang-orang miskin selalu ada diantara kalian, tetapi aku tidak akan selalu bersama-sama dengan kalian, lagipula dengan menuangkan minyak wangi tersebut ke atas kepala-Ku, ia telah mempersiapakan Aku untuk penguburanKu dan diseluruh dunia di mana kabar baik ini disampaikan, perbuatan perempuan ini  akan diceritakan juga sebagai kenangan bagiNya.

Penerapan

Apa yang hendak  kita pelajari dari kisah ini Bapak, Ibu..... :

1. Perbuatan kasih yang dilakukan seorang  perempuan yang meminyaki kepala Yesus dilakukan dengan penuh kasih dan lemah lembut. Dia sangat menghormati Tuhan Yesus, dengan tidak memperhitungkan berapa besar biaya minya tersebut. Secara diam-diam dia juga mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang memberikan keselamtan kepadanya (1 Samuel 10:1) dan ia melakukan sesuatu yang bernilai sebagai penyembahan dan penyerahan dirinya yang sungguh-sungguh kepada Yesus.

2. Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk melakukan dan memperlihatkan kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah dalam perbuatan kita bagi orang-orang yang lemah, yang perlu di tolong, sebagaimana dalam kitab Injil Matius 5:19 berkata Begitu juga terangmu hendaklah bersinar di hadapan orang supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik lalu  memuliakan Allah Bapa di Sorga".

3. Di usia 48 Tahun Persekutuan Ibu-Ibu Sara GKI di Tanah Papua, kiranya semakin memancarkan terang kasih Allah dan terus berperan dalam tanggung jawab melalui kehidupan keluarga. Menjadi seorang ibu yang baik bagi suami dan anak-anak tetapi juga menyatakan kasih bersama kawan-kawan sekerja dalam persekutuan, dalam organisasi-organisasi masyarakat dimana saja kita berada. Kita menjadi wanita-wanita yang kuat, wanita-wanita yang hebat dalam menghadapi badai hidup, dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup yang tidak sedikit, kita juga menjadi wanita yang bijakasana dalam mengambil segala keputusan. Semoga kita menjadi wanita-wanita yang terus diberkati oleh Tuhan yang punya persekutan ini. Seperti lima perempuan hebat yang dicatat oleh Alkitab yaitu Miryam, Deborah, Ester, Lidia, dan Priskila. Mereka wanita-wanita hebat yang telah berjuaang bukan untuk kepentingan diri mereka sendiri, tetapi untuk kepentingan bangsa mereka yaitu bangsa Israel. Supaya semua orang memiliki dan mengenal Yesus dan mendapatkan keselamatan dari Tuhan. Dengan demikian berkat dari menjumpai Yesus yang dialami oleh Maria dari Betania itu juga menjadi bagian bagi kita sekalian. Terang dan kasih Tuhan tetap bersinar dalam kehidupan kita sebagai Ibu-Ibu Sara. Mampu melakukan terang, cahaya Tuhan itu bersinar, dirumah, dimana saja kita berada. Nyatakan, terangilah sekelilingmu, sehingga orang lain melihat terang itu dan memuliakan Tuhan. Amin

(Dikhotbahkan oleh : Pdt. Sandie Ishack, S.Si Theo - Dalam Ibadah Syukur HUT Ke-48 Tahun Persekutuan Ibu Sara GKI di Tanah Papua di Jemaat GKI Sola Gratia Tapioka)

 

(Sambutan Ketua Klasis GKI Nabire - Pdt. Decky NK Maker, S.Si Theo)


(Ucapan Terima Kasih dari Ketua Badan Pelayan Persekutan Ibu Sara Klasis GKI Nabire)

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Khotbah & Renungan

Roma 12 : 1 - 8 "Persembahan Yang Benar"

 "Kesehatian Dalam Persembahan Tubuh & Karunia Pelayanan" Bacaan : Roma 12 : 1 - 8                                            ...

Postingan Terbaru