HIKMAT ALLAH DAN HIKMAT MANUSIA
Bahan Bacaan : 1 Korintus 1:18-31 2:1-5
Tema : "Yesus Kristus Hikmat Allah, Membenarkan, Menguduskan & Menebus Manusia".
Pengantar
Bapak/Ibu Jemaat Tuhan Syalom…
Surat Pertama Korintus merupakan salah satu surat yang ditulis oleh dan ditujukan kepada jemaat di Korintus, sebuah kota di Yunani yang pada waktu itu merupakan salah satu kota perdagangan terbesar di dunia sebab kota itu adalah kota pelabuhan. Sebagai seorang Rasul, Paulus melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk memberitakan Injil dan mendirikan jemaat-jemaat baru. Korintus adalah salah satu kota yang dia kunjungi dalam perjalanannya dalam keadaan di mana jemaat di Korintus sedang mengalami berbagai permasalahan internal yang mempengaruhi kehidupan rohani mereka. Hal-hal seperti perpecahan dalam jemaat, perselisihan atas ajaran-ajaran Kristen, dan sifat-sifat duniawi yang telah merasuki jemaat menjadi masalah yang dihadapi oleh Paulus. Oleh karena itu, Paulus menuliskan surat ini untuk memberikan nasihat, teguran, dan pengajaran kepada jemaat di Korintus agar mereka bisa memperbaiki keadaan mereka dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Isi
Surat Pertama Korintus merupakan salah satu surat yang ditulis oleh dan ditujukan kepada jemaat di Korintus, sebuah kota di Yunani yang pada waktu itu merupakan salah satu kota perdagangan terbesar di dunia sebab kota itu adalah kota pelabuhan. Sebagai seorang Rasul, Paulus melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk memberitakan Injil dan mendirikan jemaat-jemaat baru. Korintus adalah salah satu kota yang dia kunjungi dalam perjalanannya dalam keadaan di mana jemaat di Korintus sedang mengalami berbagai permasalahan internal yang mempengaruhi kehidupan rohani mereka. Hal-hal seperti perpecahan dalam jemaat, perselisihan atas ajaran-ajaran Kristen, dan sifat-sifat duniawi yang telah merasuki jemaat menjadi masalah yang dihadapi oleh Paulus. Oleh karena itu, Paulus menuliskan surat ini untuk memberikan nasihat, teguran, dan pengajaran kepada jemaat di Korintus agar mereka bisa memperbaiki keadaan mereka dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Isi
Kata sambung “sebab” di awal ayat 18 mengindikasikan bahwa ayat 18-25 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan bagian sebelumnya. Bagian ini merupakan penjelasan terhadap apa yang sudah disinggung di ayat 10-17. Secara khusus, bagian ini menjelaskan ayat 17b “itupun bukan dengan hikmat perkataan supaya salib Kristus tidak dikosongkan kuasanya”. Surat I Korintus 1:18-31;2:1-5 menunjukkan kepada kita hikmat dan kekuatan Allah yang terwujud dalam diri Yesus Kristus. Ayat-ayat ini menggambarkan betapa kuatnya kekuatan salib Kristus dalam mengubah dan menyelamatkan manusia. Dan itulah mengapa kemudian Sinode GKI di Tanah Papua memilih bagian ini untuk menghatarkan kita memasuki masa raya sengsara yang sedianya dimulai pada minggu depan. Mengajak kita untuk melihat dan memandang kepada Salib Kristus
Cukup menarik jika kita membaca keseluruhan perikop ini, tentang penjelasan Paulus mengenai Salib dan juga mereka yang menganggap Salib sebagai kebodohan karena hikmat yang mereka miliki. Paulus memiliki suatu uraian argumentasi yang sangat indah dalam menjawab pertayaan orang Yahudi dan Yunani tentang makna Salib itu. Bagi mereka yang ada dalam kelompok orang-orang Yahudi kita tahu bahwa bukan saja terjadi pada zaman Paulus tetapi ini seringkali terjadi pada masa ketika Yesus masih di dalam dunia dan melakukan pelayananNya. Mereka selalu datang kepada Yesus dan memintanya memberi tanda untuk mencobai Dia bahkan juga meminta tanda bahwa benar dialah Mesias. (Mrk. 8:11; Luk. 11:16; Yoh. 6:30), Karena Mesias yang mereka harapkan adalah seorang pemimpin yang perkasa, yang diurapi, yang dapat memimpin dan membebaskan mereka dari belenggu penjajahan romawi pada saat itu. Menurut mereka, kematian Yesus di kayu salib menunjukkan bahwa Dia tidak mampu menyelamatkan diri-Nya sendiri, apalagi mau menyelamatkan bangsa Yahudi. Karena itu ketika Allah menyatakan karyaNya melalui seorang Yahudi yang tersalib tentu bagi mereka ini adalah suatu kebodohan.
Di sisi lain, orang-orang Yunani yang menyukai “hikmat” (bdk. Kis. 17:21) melihat berita salib sebagai kebodohan. Sebagian dari mereka mungkin mempercayai konsep seorang dewa yang menjadi manusia (walaupun sebagian dari mereka – terutama di kalangan filsuf – menganggap hal ini sebagai mitos), namun konsep yang mereka pegang berbeda dengan inkarnasi Yesus. Dewa yang menjadi manusia tidak mungkin mengalami kematian. Di samping itu, kematian di atas kayu salib hanya dikhususkan bagi para penjahat yang biadab. Bagaimana bisa Allah menjadi manusia, mati dan dengan cara disalib? Semua ini jelas sulit diterima oleh orang Yunani.
Penerapan
Rasul Paulus Paulus menyadari bahwa konsep keselamatan melalui salib merupakan hal yang sulit diterima oleh orangorang pada jamannya, baik orang Yahudi maupun Yunani. sehingga menganggap itu sebagai suatu kebodohan. Karena itulah karena hikmat yang mereka miliki yang disebutkan Paulus sebagai hikmat manusia telah membuat mereka tidak dapat mengenal Allah (ay.21). Tetapi bagi mereka yang percaya Kristus adalah Hikmat Allah dan Kekuatan Allah. Hikmat Allah bukan hanya sekedar pengetahuanNya yang sempurna, melainkan juga termasuk rencanaNya yang sempurna bagi manusia, pimpinanNya bagi sejarah manusia dalam karya keselamatanNya di dalam Yesus Kristus. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar